Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kena Hujat karena Pengetatan PPKM Dilakukan Menjelang Momen Umat Islam, KSP Buka Suara dan Bilang...

        Kena Hujat karena Pengetatan PPKM Dilakukan Menjelang Momen Umat Islam, KSP Buka Suara dan Bilang... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kantor Staf Presiden (KSP) menilai, langkah Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan/Keagamaan di Tempat Ibadah pada masa PPKM, sudah tepat. Langkah ini sangat penting untuk menjadi perhatian semua pengelola tempat ibadah. 

        "Di tengah situasi penambahan angka positifity rate yang terus melaju, umat beragama sebagaimana selama ini sudah dilakukan, perlu ikut menginjak "rem" dalam pengelolaan tempat ibadah," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Akhmad, di gedung Bina Graha Jakarta, Senin 7 Februari 2022

        Rumadi menegaskan, masyarakat tidak perlu terpengaruh dengan pernyataan beberapa orang yang mengkaitkan pengetatan ini sengaja dilakukan karena menjelang perayaan Isra' Mi'raj, bulan Ramadhan, Idul Fitri dan sebagainya. Pernyataan itu menurutnya tendensius.

        Baca Juga: Jokowi Bikin Kerumunan Lagi saat Omicron Ngamuk, PKS Beri Kritik Menohok: Presiden Itu Harus...

        "Pernyataan-pernyataan seperti ini, disamping tendensius juga tidak membantu dalam menghadapi situasi krisis seperti sekarang," ujarnya. 

        Seperti diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan SE Nomor 04 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan/Keagamaan di Tempat Ibadah Pada Masa PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 COVID19. 

        Edaran ini diterbitkan, sebagai panduan bagi pemangku kepentingan dan umat beragama dalam melaksanakan kegiatan peribadatan/keagamaan dan penerapan protokol kesehatan 5M di tempat ibadah pada masa PPKM. 

        SE tersebut diantaranya mengatur tentang ketentuan tempat ibadah yang didasarkan dengan level PPKM daerah. Seperti untuk daerah di Jawa dan Bali dengan status PPKM level 3, kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah, kapasitas jemaah paling banyak 50% dari kapasitas, dan paling banyak 50 orang jemaah dengan protokol kesehatan ketat.

        Baca Juga: Omongan Rocky Gerung Kali Ini Lebih Tajam dari Silet Soal Kerumunan Jokowi: Itu Tipuan Kamera!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: