Natalius Pigai Soroti Penangkapan Warganya Mas Ganjar, Pusat hingga Pemda Dikuliti Habis-habisan
Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai ikut mengomentari penangkapan yang dilakukan aparat kepada puluhan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang protes terhadap proyek pembangunan bendungan Bener.
Pria asal Papua itu menilai kericuhan serta penangkapan warga desa itu semestinya tidak terjadi, jika Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, Kementerian Pertanahan, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melibatkan masyarakat Desa Wadas dalam pembangunan proyek Bendungan Bener itu.
"Riak-riak semacam ini tidak perlu terjadi jika para pihak, dalam hal ini Kementerian PUPR, Kementerian Pertanahan, dan Pemprov Jawa Tengah mau melaksanakan pembangunan partisipatif," kata Natalius Pigai Rabu (9/2/2022).
Baca Juga: Puluhan Warganya Mas Ganjar Ditangkap Polisi, Fadli Zon Geram Sejadi-jadinya: Cara Represif Masih...
Lebih lanjut Natalius Pigai menilai, pihak kepolisian juga tidak begitu saja disalahkan atas tindakan represif serta penangkapan dan penahanan warga Desa Wadas, kata Natalius mereka hanya menjalankan perintah.
"Bisa saja karena kepolisian wilayah dipaksa pemerintah sehingga agak terganggu seperti saat ini. Karena itu rakyat mestinya protes terhadap subjek pembangunan, yakni Kementerian PUPR, Kementerian Pertanahan dan Pemerintah Daerah," tuturnya.
Atas kejadian ini, Natalius Pigai menilai keterlibatan masyarakat dalam proyek - proyek strategis pemerintah memang sangat penting, partisipasi warga disebutnya cukup efektif meminimalkan konflik antara masyarakat dengan aparat.
"Pembangunan berbasis HAM (right based development) pihak yang terkait langsung (subjek) adalah negara, dalam hal ini Kementerian PUPR, Badan Pertanahan dan Pemerintah Daerah. Maka, aparat kepolisian hanya sebagai alat negara," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: