Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Parah! PSI Kembali Serang Proyek Formula E Garapan Anies: Kami Curiga, Jangan-Jangan Nanti....

        Parah! PSI Kembali Serang Proyek Formula E Garapan Anies: Kami Curiga, Jangan-Jangan Nanti.... Kredit Foto: Instagram/Giring Ganesha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, setuju dengan anggapan tender penggarap sirkuit Formula E tidak transparan. Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya persekongkolan yang sistematis.

        Anggara mengatakan, proses pengadaan tender tersebut memang tidak transparan dan bahkan patut diduga ada rekayasa-rekayasa lainnya. Misalnya, saat tender pertama gagal pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak memberikan alasan. Baca Juga: PSI Serang Prabowo Gara-Gara Borong Pesawat Tempur, Orang Ini Langsung Pasang Badan, Menohok Abis!

        "Tanggal 5 Januari 2022 mereka mengumumkan lelang, lalu beberapa saat kemudian dinyatakan gagal tanpa alasan. Setelah itu, tiba-tiba sudah ada pemenangnya lagi. ini bisa diduga ada upaya sistematis meloloskan Formula E yang sudah banyak masalah dari awalnya," ujar Anggara kepada wartawan, Minggu (13/2/2022). 

        Seharusnya, pengumuman tender ulang juga mengundang peserta sebelumnya. Ia pun mengaku sudah mencoba meminta dokumen prosedur pengadaan barang dan jasa dari Jakpro.

        "Sederhananya, coba sebutkan perusahaan mana yang melakukan penawaran dan berapa penawarannya, buka kepada publik. Lalu masalah tender gagal apakah diumumkan kembali dengan mengundang juga peserta yang sebelumnya gagal. Kami sudah meminta transparansi, tetapi tidak diberikan. Kami akan terus kawal ini," kata Anggara.

        Karena itu, ia menduga dalam lelang ini ada persekongkolan tertentu. Ia menduga Jakpro, Jaya Konstruksi selaku pemenang tender, dan Taman Impian Jaya Ancol sebagai tempat lintasan sudah membuat kesepakatan tertentu.

        “Sekarang kami curiga, bisa jadi semuanya rekayasa belaka untuk menutupi persekongkolan. Bukankah jadi pertanyaan; Kegiatan ini diselenggarakan di Jaya Ancol, penyelenggaranya Jakpro, pemenang tendernya Jaya Konstruksi," katanya.

        "Jangan-jangan nanti ditalangi oleh pinjaman Bank DKI, dan disponsori oleh seluruh BUMD, lalu yang disuruh membeli tiket seluruh PNS dan karyawan BUMD DKI Jakarta. Semuanya mau di-setting,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: