Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Polemik Larangan Jilbab di Sekolah India, Siswi Merasa Dipaksa Memilih Agama

        Polemik Larangan Jilbab di Sekolah India, Siswi Merasa Dipaksa Memilih Agama Kredit Foto: Reuters/Francis Mascarenhas
        Warta Ekonomi, New Delhi -

        Bagi Ayesha Imthiaz, seorang Muslimah taat India, mengenakan jilbab merupakan ekspresi pengabdian kepada Nabi Muhammad.

        Itu sebabnya, ia menganggap keputusan kampusnya untuk mengusir gadis berjilbab merupakan penghinaan yang memaksanya untuk memilih antara agama dan pendidikan.

        Baca Juga: Awas, Ini yang Dilakukan India Usai Protes Larangan Berhijab

        "Diminta meninggalkan kelas oleh otoritas perguruan tinggi karena mengenakan jilbab adalah suatu penghinaan. Ini telah mengguncang keyakinan inti saya. Agama saya telah dipertanyakan dan dihina oleh tempat yang saya anggap sebagai kuil pendidikan. Ini seperti meminta kami untuk memilih antara agama atau pendidikan. Itu hal yang salah," kecamnya.

        Mahasiswi 21 tahun itu berasal dari Distrik Udupi, Karnataka selatan, tempat protes atas larangan jilbab dimulai. Sudah 5 tahun ia belajar di perguruan tinggi Mahatma Gandhi Memorial di Udupi.

        Lawan Larangan Jilbab di Sekolah India, Momen Muskaan Khan Teriak 'Allahu Akbar' Hadapi Pemuda Hindu

        Polemik Larangan Jilbab di Sekolah Picu Bentrokan di India, Malala Yousafzai Angkat Bicara

        Beberapa gadis Muslim yang memprotes larangan tersebut telah menerima telepon ancaman dan dipaksa tinggal di rumah saja, menurut Imthiaz.

        Di sisi lain, pihak perguruan tinggi berdalih para siswi diperbolehkan mengenakan jilbab di kampus dan hanya diminta melepasnya di dalam kelas.

        Udupi merupakan salah satu dari 3 distrik di wilayah pesisir Karnataka yang sensitif secara agama. Pasalnya, wilayah itu merupakan kubu Partai Bharatiya Janata (BJP), sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi.

        Kebuntuan ini telah meningkatkan ketakutan sekaligus kemarahan di kalangan minoritas Muslim. Padahal, menurut mereka, konstitusi negara memberi kebebasan untuk mengenakan apa yang mereka inginkan.

        Aksi protes atas larangan itu telah meningkat. Ratusan orang berdemonstrasi bulan ini di Kolkata dan Chennai.

        Polemik Larangan Jilbab di Sekolah India, Siswi Merasa Dipaksa Memilih Agama atau Pendidikan - Foto 1Demonstrasi larangan mengenakan jilbab pada siswa, di Bangalore, India, pada Senin (7/2) - Foto: AFP

        Sementara itu, seorang hakim di pengadilan tinggi negara bagian pekan lalu merujuk petisi yang menentang larangan tersebut ke panel yang lebih besar. Masyarakat internasional pun mengawasi ketat masalah ini sebagai 'ujian' kebebasan beragama yang dijamin oleh Konstitusi India.

        Menurut Kantor Kebebasan Beragama Internasional (IRF) Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/2), larangan jilbab melanggar kebebasan beragama dan menstigmatisasi serta meminggirkan wanita dan anak perempuan.

        Sebagai tanggapan, menurut Kementerian Luar Negeri India pada Sabtu (12/2), komentar dari luar atas masalah inetrnal tak dapat diterima dan masalah itu pun sedang dalam peninjauan yudisial.

        Imthiaz dan 6 Muslimah lainnya yang memprotes larangan ini bertekad untuk memperjuangkan kebebasan beragama mereka di hadapan sejumlah siswa Hindu garis keras, bahkan beberapa teman mereka sendiri.

        "Sangat menyakitkan melihat teman-teman kita sendiri menentang kita dan mengatakan 'Saya punya masalah dengan Anda mengenakan jilbab'. Itu memengaruhi ikatan dan kesehatan mental kita," keluhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: