Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wapres: Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi

        Wapres: Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengatakan, era globalisasi menghadirkan tantangan bagi seluruh dunia, sekalipun di Indonesia. Menurutnya, saat ini berbagai sektor kehidupan masyarakat pun dituntut terus teraktualisasi dan meningkatkan kualitas guna dapat bersaing secara global.

        Wapres menerangkan, karena itu, diperlukan partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk meningkatkan semua sektor guna mampu berkembang ke arah yang lebih baik.

        Baca Juga: Maruf Amin Dorong Regulasi Digital Diterapkan secara Proporsional

        "Peran berbagai pihak, termasuk Rabithah Alawiyah, dibutuhkan saat ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan ekonomi yang mampu bersaing secara global," ucap Wapres dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

        Wapres menyampaikan, salah satu cara konkret yang dapat dilakukan ialah menciptakan SDM ahli serta mendorong sinergi yang baik antara pemerintah dan lembaga pendidikan untuk dapat menghasilkan output yang nyata, tidak hanya di atas kertas.

        "Pemerintah ingin menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian dari perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan yang berorientasi keadilan dan inklusif. Untuk itu, diperlukan banyak ahli di bidang tersebut," ujar dia.

        Saat ini, lanjutnya, lembaga pendidikan dan pemerintah harus bersinergi untuk turut serta menyumbangkan pemikiran dalam memajukan ekonomi syariah, misalnya, terkait pengembangan jaminan produk halal.

        Di sisi lain, Wapres juga mengingatkan bahwa sebagai negara yang majemuk, Indonesia rentan dengan aliran-aliran ekstremisme yang menganggap paham di luar kepercayaannya merupakan hal yang salah. Oleh sebab itu, para ulama diharapkan dapat terus menyosialisasikan paham moderat (washatiyah) di tengah masyarakat agar kerukunan antarumat beragama dapat terjaga.

        "Saya berharap para ulama dalam berdakwah dilakukan atas dasar prinsip kemaslahatan. Dalam hal ini negara Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Saya optimis bahwa kita dapat menjadi panutan dunia sebagai negara yang damai, sejahtera dalam kondisi multikultural dan multiagama," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: