Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kali Ini Bukan PSI Atau PDIP, Kelompok Ini Minta 'Tuyul' Formula E Segera Ditangkap

        Kali Ini Bukan PSI Atau PDIP, Kelompok Ini Minta 'Tuyul' Formula E Segera Ditangkap Kredit Foto: Instagram/Formula E
        Warta Ekonomi -

        Untuk kali kedua, kelompok massa aktivis menamakan diri Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E kembali turun aksi unjuk rasa mengawal kasus dugaan korupsi Formula E hingga tuntas.

        Mereka mendukung penuh langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka dugaan kasus tersebut secara terang benderang. Mereka menyakini lembaga antirasuah bekerja secara profesional dan tak akan pandang bulu.

        Baca Juga: Bukan Dari Nasdem Atau Demokrat, Ini Dia Sosok Cagub Potensial Pengganti Anies Baswedan

        "Korupsi merupakan penyakit yang luar biasa berbahaya, dan korupsi adalah musuh bersama. Tangkap tuyul-tuyul yang menghabiskan uang rakyat Jakarta pada kasus Formula E," pinta Koordinator Aksi Daud, saat berorasi di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (23/2).

        Dalam menyampaikan aspirasinya, pendemo juga menggelar aksi teatrikal menjadi sosok mirip Tuyul dan berkeliaran di area Gedung KPK. Ini sebagai simbol agar penyidik KPK segera menangkap koruptor balapan mobil listrik yang merogoh ratusan miliar duit rakyat tersebut.

        Selain itu, mereka juga mendesak KPK untuk menelusuri sosok di balik dalang kasus dugaan korupsi tersebut dan KPK bergerak cepat melanjutkan penanganan korupsi Formula E ke tahap penyidikan.

        "Penyelenggaraan Formula E ini dari awal sudah banyak sekali kejanggalannya. Mulai dari Formula E yang tidak pernah ada di dalam RPJMD, tapi tiba-tiba muncul di-APBD-P. Kemudian lokasinya juga tidak jelas akan digelar di mana. Masak bikin event internasional persiapannya seperti bikin pertandingan tamiya antar-RT? Sudah menebang pohon-pohon di Monas, kemudian pindah lokasi," bebernya.

        Masih menurut Daud, kejanggalan yang lain adalah jumlah commitment fee yang berubah-ubah. Tanda bukti pembayaran commitment fee juga belum disampaikan kepada DPRD DKI.

        "Jangan ada yang ditutup-tutupi, harus ada transparansi anggaran. Seret oknum yang tidak bertanggung jawab pada Formula E," pungkasnya.

        Baca Juga: Gus Miftah Dihujat karena Wayang Mirip Ustaz Khalid, Denny Siregar Langsung Pasang Badan

        Sebelumnya, KPK memberikan perkembangan soal penyelidikan dugaan terjadinya korupsi dalam penyelenggaraan ajang Formula E. KPK sampai saat ini masih terus mencari unsur pidana untuk mendalami dugaan tersebut.

        Tim penyidik KPK masih terus mengumpulkan bukti-bukti berupa keterangan dan informasi dari pihak-pihak yang dipangg "Karena sekali lagi, penyelidikan itu masih mencari peristiwa pidananya," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pekan lalu. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: