Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Emas 2045, Mendagri: It's Not a Dream!

        Indonesia Emas 2045, Mendagri: It's Not a Dream! Kredit Foto: Kemendagri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan Indonesia Emas yang ingin dicapai pemerintah pada tahun 2045 bukan hanya sekadar jargon dan mimpi. Pasalnya, Indonesia memiliki tiga prasyarat untuk mencapainya, yaitu memiliki jumlah angkatan kerja yang banyak, Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, dan wilayah yang luas.

        Menurut dia, Indonesia Emas itu (adalah) negara dominan (dan) itu benar akan terjadi. Berbagai survei internasional (mengatakan), semua memiliki prejectory prediksi yang sama yaitu Indonesia akan menjadi kekuatan dominan keempat di dunia di tahun 2045.

        Baca Juga: Hadapi Transformasi Budaya Kerja, Kemendagri Perkuat Core Values ASN BerAKHLAK

        "Di tengah kondisi dunia yang ‘anarki’, dalam artian terjadinya ketidakaturan karena tidak adanya satu kekuatan yang mengatur (one single compiling power), maka terjadi pertarungan untuk saling mendominasi," kata Mendagri Tito dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

        Lanjut dia, bagi negara-negara yang mendominasi akan menentukan agenda politik, ekonomi, keamanan, hingga budaya dan identitas sebagai bangsa. Maka demikian, cara mendominasi dalam dunia anarki tetap jalan, saling mendominasi tetap jalan, tapi instrumen yang digunakan berubah.

        "Dari instrumen militer menjadi non militer, yaitu ekonomi nomor satu, perdagangan, cyber, media, bahkan senjata biologis, instrumen budaya,” ungkapnya.

        Mendagri menambahkan, saat ini instrumen yang menguasai adalah ekonomi. Negara yang memiliki ekonomi kuat akan menjadi negara dominan. Berbicara ekonomi maka yang terpenting berkaitan dengan kemampuan produksi. Negara yang memiliki kemampuan produksi paling masif akan menguasai, dan Indonesia memiliki kemampuan tersebut dengan didukung angkatan kerja, SDA, dan luas wilayah yang dimilikinya.

        “Indonesia memiliki persyaratan itu dan tidak banyak dari 200 lebih negara di dunia ini dan teritorial, hanya negara (nomor) satu Cina, India, Amerika, Indonesia, Rusia, Meksiko, Brazil,” tambahnya.

        Baca Juga: Dorong Peran Camat, BPSDM Kemendagri Gelar Diklat Kepamongprajaan

        Lebih lanjut, Mendagri menyampaikan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci. Di tangan orang-orang terdidik dan terlatih maka SDA di Indonesia dengan kondisi geografi yang luar biasa akan memberikan nilai tambah. 

        It's not a dream, itu adalah modal kapital kita yang luar biasa. Kalau berbicara Sumber Daya Manusia maka harus ada agent of change. Siapa agent of change-nya? ASN, yang jumlahnya 4 juta orang, inilah orang-orang yang mengawal negara,” tandas Mendagri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: