Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        UAS Lantang: Kalimat Paling Tinggi Adalah Seruan Azan, Binatang Paling Hina Adalah Anjing!

        UAS Lantang: Kalimat Paling Tinggi Adalah Seruan Azan, Binatang Paling Hina Adalah Anjing! Kredit Foto: Antara/Feny Selly
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penceramah kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS), kembali menyinggung soal pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, yang dianggap menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing.

        Pada sebuah tausiahnya yang diunggah di media sosial ‘Petuah Satu Menit’, UAS dengan suara menggelegar mengingatkan kepada umat Islam bahwa kalimat yang paling tinggi adalah suara azan.

        Sebaliknya, binatang yang paling hina, paling najis adalah anjing.

        Baca Juga: Menggelegar! Omongan Psikolog Forensik Bisa Bikin Menag Yaqut Dag-Dig-Dug: Polisi Segera Turun...

        “Kalimat yang paling tinggi adalah seruan azan! Binatang yang paling rendah, paling hina, paling kotor, paling najis adalah anjing,” seru UAS, dikutip dari unggahan dari akun Twitter @cobeh2021, Selasa (1/3/2022).

        Lalu UAS mempertanyakan bagaimana bisa ada seseorang yang mengumpamakan suara azan dengan gonggongan anjing.

        “Lalu bagaimana mungkin bisa tersilap dan tersalah mengumpamakan azan dengan anjing?” kata UAS.

        Ia lalu berpesan akan tiba masanya nanti, seseorang akan terbujur kaku di ruang ICU. Di saat itu anak menantu sibuk dengan dunianya.

        Sementara orang itu akan sendirian di tempat yang sepi di tengah keramaian.

        “Dunia masih hiruk pikuk, tapi saat itu sayup-sayup suara azan berkumandang dari menara masjid, mencuri-curi masuk ke tepi jendela yang tertutup rapat. Tapi karena microphone keras, dia masih masuk ke ruang ICU,” pesannya.

        “Hayya Ala Sholah. Saat itulah kau baru meneteskan air mata dan berkata La Haula wala kuwwata illa Billahi,” sambung UAS.

        Namun kata dia, suara azan tersebut akan merasuk ke lubuk hati, semua tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini di saat raga masih sehat bugar.

        “Tapi apakah di zaman kita masih ada suara itu (azan) masuk ke telinga kita. Tergantung apa yang kita lakukan hari ini,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: