Siap-siap Hadapi Lonjakan Pengiriman Masa Ramadan dan Lebaran, McEasy Kembangkan Software Ini
Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia bersama dengan McEasy mengembangkan sebuah Transportation Management System (TMS) yang dapat membantu para pelaku logistik untuk meningkatkan produktivitas armada menjelang momen puasa dan Idulfitri.
Langkah ini merupakan bentuk antisipasi terhadap pola lonjakan volume pengiriman barang, termasuk pengiriman komoditas pangan dan makanan, yang biasanya meningkat selama Ramadan dan mencapai puncak pada masa Lebaran.
Baca Juga: Lewat DEWG G20, Kominfo Berharap Transformasi Digital Indonesia Bersifat Inklusif, dan Berkelanjutan
"Ketika mendekati momen tertentu, seperti Lebaran, pengiriman makanan naik hingga 1,5x lipat untuk area Jabodetabek menjadi sekitar 60.000 order per hari dan mencapai 140.000 order untuk seluruh wilayah Indonesia," kata Hasanuddin Yasni, Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).
Sementara itu, TMS McEasy adalah sebuah software cerdas terintegrasi untuk menganalisis proses pengiriman barang yang efisien dan terpadu. Software ini berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk bus penumpang, jasa pengiriman barang, hingga refrigerated vehicles untuk pengiriman komoditas dengan temperatur tertentu seperti farmasi, daging, makanan laut, produk susu, dan frozen food.
Bisnis frozen food di tingkat UMKM adalah salah satu penyumbang keuntungan terbesar bagi bisnis rantai pendingin atau cold chain. Nilai pasar frozen food dapat mencapai Rp200 triliun pada tahun 2025.
"Indonesia bahkan diprediksi menjadi pusat distribusi pangan dan farmasi bagi negara ASEAN pada tahun 2025. Untuk itu, Indonesia butuh infrastruktur rantai pendingin yang terintegrasi, terotomasi, dan affordable," ujar Hasanuddin.
Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk berkolaborasi dengan McEasy untuk menghadirkan platform logistik cold chain yang dapat terutilisasi dengan baik dan terjangkau oleh UMKM, yang dalam hal ini adalah TMS McEasy. Dengan fitur yang dimiliki TMS McEasy, pelaku industri dapat memperoleh data yang melimpah yang dapat diolah lagi dan membantu perencanaan logistik.
"TMS dapat menghasilkan analisa apakah formasi dan skala armada sudah optimal atau perlu dilakukan penyesuaian kembali guna mengantisipasi lonjakan Ramadan dan Lebaran. Perencanaan yang matang dapat meningkatkan efektivitas pengiriman dan menghemat biaya operasional hingga 30%," jelas Raymond Sutjiono, Co-Founder McEasy.
"Bergabungnya McEasy menjadi keluarga besar Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia adalah wujud komitmen kami untuk turut mendigitalisasi logistik dan industri rantai pendingin Indonesia. Ke depannya, kami berharap dapat menghasilkan inovasi teknologi untuk membantu digitalisasi jaringan logistik rantai pendingin dari hulu ke hilir," pungkas Raymond.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: