Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Negara-negara Ini Mungkin Paling Benci Indonesia, Benarkah?

        Negara-negara Ini Mungkin Paling Benci Indonesia, Benarkah? Kredit Foto: Reuters/Christopher Pike
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia dikenal sebagai salah satu negara Asia Tenggara yang netral di era masing-masing. Mulai dari Perang Dingin hingga Perang Dagang AS-China yang sedang berlangsung. 

        Sikap Indonesia di mata dunia terkadang tidak dapat menyenangkan semua pihak. Dengan keputusan-keputusan kebijakan luar negeri yang kini diterapkan ternyata memiliki pandangan berbeda-beda di beberapa negara.

        Baca Juga: Rusia dan Belanda Ambil Kesempatan Gugat Rusia atas Tragedi Malaysia Airlines MH17

        Bahkan negara berikut ini disebut-sebut merasa tidak senang atau tidak nyaman dengan kebijakan luar negeri Indonesia, yang dianggap dapat menyebabkan benturan kepentingan antar negara masing-masing.

        Beberapa dari negara tersebut kerap menunjukkan sikap tidak suka dan tidak nyamannya pada Indonesia. Melansir dari www.dalinternationalreview.com, berikut ini terdapat lima negara yang disebut-sebut paling membenci Indonesia, tapi benarkah?

        Kira-kira, negara mana saja ya? Simak penjelasannya berikut ini.

        1. Israel

        Indonesia telah menyuarakan oposisi yang kuat terhadap Israel sejak pecahnya pertama ketegangan Israel-Palestina. Indonesia mengecam Israel atas bentrokan perbatasannya dengan Palestina, bahkan mencap Israel sebagai penjajah.

        Pengamat hukum internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menambahkan, “Indonesia akan bunuh diri jika Indonesia ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan menerima atau menerima tawaran 28 triliun rupiah Indonesia dari Amerika Serikat.”

        Pesannya sangat jelas bahwa Indonesia ingin mempertahankan posisi dan solidaritasnya di Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam.

        Di sisi lain, Israel merasa terancam dengan keberadaan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam. Oleh karena itu, tidak ada alasan yang membuat Israel menyukai Indonesia karena subjektivitas dan dukungannya terhadap Palestina.

        2. Amerika Serikat

        Amerika Serikat dan Indonesia tidak berada di pihak yang sama dalam konteks Perang Israel-Palestina. Terbukti dengan ditolaknya tawaran Amerika Serikat untuk normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

        Panas dingin hubungan Amerika-Indonesia ini ditambah saat Indonesia menjadi salah satu negara pendukung Inisiatif One Belt, One Road (OBOR) yang diinisiasi Tiongkok.

        3. Australia

        Hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia sebenarnya mengalami pasang surut. Kedua negara mengalami banyak masa sulit untuk menemukan agenda atau kepentingan bersama, terutama dalam skala politik.

        Australia adalah pendukung depan pembebasan Timor Timur yang dikutuk oleh Indonesia sebagai tindakan intervensi dalam negeri.

        Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menjadi promotor hukuman mati bagi banyak pengedar narkotika Australia yang dikutuk oleh Australia sebagai tindakan merendahkan hak asasi manusia dan hukum internasional.

        Australia juga menunjukkan preferensinya terhadap Amerika Serikat sementara Indonesia ingin menjalin hubungan bilateral dengan China. Lebih penting lagi, Indonesia menderita defisit besar dalam perdagangannya dengan Australia ( defisit keempat terbesar).

        4. Myanmar

        Selama 70 tahun, hubungan diplomatik antara Myanmar dan Indonesia telah berjalan dengan baik tanpa cela. Namun ketika krisis Rohingnya muncul di negara bagian Rakhine Myanmar, Indonesia adalah front bangsa Asia Tenggara yang mengangkat krisis Rohingnya ke PBB sedangkan mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyatakan tidak tertarik untuk mengangkat isu tersebut.

        Dalam konteks krisis Rohingnya, Indonesia mengutuk Myanmar sebagai tindakan genosida atau pembersihan etnis.

        Tentu saja hal itu akan merusak hubungan bilateral kedua negara, apalagi jika Myanmar menganggap dukungan Indonesia terhadap Rohingya sebagai tindakan intervensi dalam negeri.

        5. Malaysia

        Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dalam banyak hal (seperti budaya dan etnis), tetapi tidak untuk hubungan kedua negara yang lebih baik.

        Sejak kemerdekaannya, Presiden pertama Indonesia, Soekarno pernah mengkonfrontasi Malaysia dan mengatakan “Ganyang Malaysia” atau “Hapus Malaysia” atas masalah konfrontasi Kalimantan.

        Ketegangan berlanjut selama bertahun-tahun setelah masalah bentrokan perbatasan di Sipadan dan Ligitan. Imigrasi ilegal dan masalah perlindungan imigran juga meningkatkan ketegangan kedua negara.

        Sementara Malaysia menuduh Indonesia telah berulang kali mengirim migran ilegal, Indonesia mengangkat rendahnya perlindungan dari banyak masalah migran Indonesia di Malaysia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: