Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elon Musk Klaim Punya Ide Brilian untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Masa Sih?

        Elon Musk Klaim Punya Ide Brilian untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Masa Sih? Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk telah melipatgandakan dukungannya untuk Ukraina yang diinvasi Rusia lebih dari dua minggu lalu. Musk telah membuat branding dirinya tak hanya untuk Tesla, tetapi juga untuk cryptocurrency dan politik.

        Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, pengusaha tersebut telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pendukung paling kuat dari Ukraina.

        Pemimpin bisnis kelahiran Afrika Selatan ini telah mengirim terminal Starlink yang diproduksi oleh perusahaan luar angkasanya, SpaceX, untuk memungkinkan orang Ukraina terus mengakses internet meskipun dibombardir oleh Rusia.

        Baca Juga: Dibilang Mantan Pacar Pilih Hidup Miskin, Rumah Terakhir Elon Musk Terjual Rp1,8 Triliun

        Mengutip The Street di Jakarta, Rabu (16/3/22) Musk juga mengirim generator untuk terus memasok listrik ke kota-kota yang dihancurkan oleh tentara Rusia dan tidak pernah berhenti mengirim kata-kata dukungan ke Ukraina.

        Tesla juga akan terus membayar karyawan Ukraina di wilayah Eropa-Timur Tengah-Afrika yang wajib militer di negara mereka. Ini karena dampak invasi Rusia ke Ukraina sangat besar: telah menyebabkan ratusan kematian dan jutaan orang mengungsi.

        Musk ingin menemukan jalan keluar dari konflik ini. Dalam serangkaian tweet pada hari Senin, ia tampaknya memiliki ide, yang terdengar seperti duel, praktik abad ke-15 yang terkait dengan masalah kehormatan.

        Miliarder itu telah meluncurkan tantangan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia menawarkan dirinya dalam pertarungan yang taruhannya adalah Ukraina.

        "Dengan ini saya menantang (Vladimir Putin) untuk pertempuran tunggal," tulis miliarder itu di akun Twitter-nya. "Pasaknya adalah (Ukraina)," tambahnya.

        Musk memiliki hampir 78 juta pengikut Twitter, dan tweetnya telah disukai lebih dari 161.000 kali. Untuk menghilangkan keraguan di benak orang, Musk memposting tweet lain dan menandai Kremlin, di mana dia bersikeras dalam bahasa Rusia:

        "Apakah Anda setuju dengan pertarungan ini?@KremlinRussia_E."

        Tweet tersebut telah mengguncang media sosial, berbagai orang bertanya-tanya apakah Musk serius.

        "Elon, ini bukan sirkus. Orang sungguhan menderita," komentar salah satu pengguna.

        "Apakah kamu sudah memikirkan ini? Atau apakah aku melewatkan sesuatu?" tanya seorang pengguna kepada Musk. Ia pun menjawab tanpa ragu-ragu.

        "Aku benar-benar serius."

        Dia tidak memberikan rincian bentuk pertarungan ini. Pada abad ke-15, duel adalah pertarungan yang diatur yang terkait dengan masalah kehormatan. Bangsawan bisa bertarung dengan pedang atau tombak, sementara orang biasa bertarung dengan tongkat.

        "Pertarungan akan berakhir dalam 10 detik. Itu hanya akan tergantung pada seberapa banyak kerusakan yang ingin Elon lakukan seberapa cepat. Tidak ada yang lain," posting seorang penggemar. "Elon juga 19 tahun lebih muda," tambah penggemar Musk, dengan grafik yang membandingkan fisik sang pengusaha dan Putin.

        "Ya, saya memang berhasil melempar pegulat sumo juara dunia, tetapi dengan biaya menghancurkan cakram di leher saya yang menyebabkan saya sakit punggung gila selama 7 tahun!" kata Musk kemudian.

        Usul duel tak luput dari otoritas Ukraina. Wakil perdana menteri, Mykhailo Fedorov, mengusulkan kepada Musk untuk mengirim Putin ke Jupiter.

        "Kita bisa mengirimnya ke Jupiter, untuk berjaga-jaga," tulis Fedorov.

        Pernyataan terbaru Musk ini menambah daftar panjang klaim kontroversial sang miliarder. Tetapi mereka juga menunjukkan bahwa Musk dengan tegas bermain dengan aturan yang dia tentukan sendiri. Jika CEO lain telah membuat komentar seperti itu, pernyataan itu kemungkinan akan menyebabkan kecaman yang diikuti oleh seruan untuk pengunduran diri eksekutif tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: