Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beri Penghargaan Man of the Year ke Habib Rizieq, Jusuf Hamka Cerita Diperiksa Polisi

        Beri Penghargaan Man of the Year ke Habib Rizieq, Jusuf Hamka Cerita Diperiksa Polisi Kredit Foto: YouTube/CURHAT Denny Sumargo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengusaha Jusuf Hamka mengungkapkan, ia orang di balik pemberian penghargaan kepada Habib Rizieq Shihab (HRS). Dia mengaku diperiksa aparat lantaran memberi penghargaan HRS saat kasus penistaan agama Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Apalagi, ia merasa pantas HRS diberi penghargaan lantaran saat Aksi Damai 212 di Monas, peserta malah membantu pengantin Katolik yang ingin menikah di Katedral, Jakarta Pusat.

        "Kemarin itu diperiksa gara-gara pemberian Man of the Year kepada Habib Rizieq waktu 2016. Kami memberikan Man of the Year kepada Habib Rizieq karena waktu itu kami lihat bahwa mereka demo adem. Bahwa ada saudara-saudara kita Katolik yang mau kawin di Katredal malah dikasih jalan diangkatin baju pengantinnya, itu kan sesuatu yang membanggakan," ucap Jusuf di channel Helmy Yahya Bicara dikutip di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

        Baca Juga: Heboh! Habib Rizieq Menteri Agama, Rocky Gerung Menteri Pemberdayaan Perempuan, Presidennya...

        Dia mengaku dipanggil dan diinterogasi oleh aparat lantaran pemberian penghargaan itu. Babah Alun, sapaan akrabnya, pun menjawab santai saat diperiksa aparat.

        "Ya saya cuma bilang kepada teman-teman gini Bapak-bapak harus mengerti, ini saya membantu menyelesaikan pekerjaan rumah bapak-bapak. Kalau kami tidak datang, kami bawa lintas agama, tidak hanya Jusuf Hamka seorang. Dari temen Katolik, Konghucu, Buddha, termasuk yang Muslim Tionghoa datang," ucap Jusuf.

        Jusuf bercerita, ketika rombongan lintas agama datang dan bertemu HRS, kedua pihak sepakat terkait masalah penistaan agama. Jusuf menjelaskan, kasus penistaan agama hanya masalah pribadi seorang, bukan komunitas Tionghoa. Menurut dia, komunitas Tionghoa tidak ada masalah dengan kaum Muslim.

        "Kami bisa bersatu padu kalau ada acara dengan teman-teman Muslim. Habib Rizeiq pun langsung mengumumkan, teman-temanku, umatku, bicara di FronTV, mulai hari ini jangan kita samakan komunitasnya, tapi kita bilang penista agama. Jangan benci kepada orang Tionghoa, tapi kepada penista agamanya. Akhirnya reda, suasana hari itu panas," ucap Jusuf.

        Pada 28 Desember 2016, Jusuf bersama tokoh lintas agama mengunjungi pesantren HRS di Megamendung, Kabupaten Bogor. Dia yang sedang sakit flu memaksakan ikut untuk bertemu HRS.

        "Saya meredakan suasana. Itu kan tegang. Itu di musala di kampung-kampung, saya kan suka salat turun ke bawah turba, itu sudah diprovokasi kalau kita ketemu si Tionghoa, kita ludahin. Kalau diludahin, si Tionghoa kan ada yang diem ada yang melawan," kata putra angkat Buya Hamka tersebut.

        Lantaran mendapatkan suasana seperti itu di kampung, Jusuf mengajak tokoh lintas agama bertemu HRS. Dia menegaskan, tidak ada teman di komunitas Tionghoa yang membenarkan yang dilakukan terkait penistaan agama.

        "Akhirnya mereka mengerti, akhirnya terjadi persahabatan di antara teman-teman Habib Rizieq dan sampai sekarang berteman baik. Saya kan maunya berteman dengan siapa pun, agama apapun, gak ada agama juga kita temanin," kata Jusuf.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: