Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Pendeta Saifuddin Ibrahim, Politisi PKS Minta Masyarakat Jangan Menanggapi

        Soal Pendeta Saifuddin Ibrahim, Politisi PKS Minta Masyarakat Jangan Menanggapi Kredit Foto: Youtube/Suara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi VIII Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI Bukhari Yusuf meminta masyarakat untuk tidak perlu merespons luas pernyataan kontroversial Saifuddin Ibrahim. Pasalnya, kata dia, pernyataan pria yang mengaku sebagai seorang Pendeta itu hanya bermotif ekonomi melalui Youtube.

        "Itu orang cari duit, cukup MUI yang tanggapi," katanya, Jumat (18/3/2022). 

        Baca Juga: Ikut-Ikutan Luhut, PKS Ternyata Juga Punya Big Data, Tapi...

        Dia mengatakan, justru dengan semakin luas respons publik terhadap pernyataan kontroversialnya, Saifuddin justru semakin mendulang pundi-pundi keuntungan material. Karenanya, dia akan terus merawat dan mengunggah pernyataan-pernyataan kontroversialnya yang mengaduk emosi masyarakat Indonesia. 

        "Makin banyak kita tanggapi, makin nguntungi dia," katanya. 

        Seperti diketahui, seorang pria yang mengaku bernama Saifuddin Ibrahim mengunggah video permintaannya agar Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas menghapus 300 ayat dalam Alquran yang mengandung unsur kekerasan terhadap pemeluk agama Kristen. Ayat-ayat itu, kata dia, menjadi sumber ajaran kekerasan yang diajarkan di pesantren-pesantren di Tanah Air. 

        Menko Polhukam Mahfud MD langsung bereaksi keras atas pernyataan Saifuddin itu dua hari lalu, Rabu (16/3/2022). Mahfud mengatakan, pernyataan itu telah memenuhi unsur penodaan terhadap inti ajaran agama Islam. 

        Tak terima dituduh melakukan penistaan agama oleh Mahfud MD, Saiffudin bukannya melunak. Saifuddin malah menantang Mahfud MD sebagaimana diunggah di akun Youtubenya. Ia mengatakan tak akan berhenti menyampaikan kebenaran. Ia tetap pada permintannya agar Menag Yaqut menghapus 300 ayat itu. 

        "Makanya hapus dulu ayat-ayat mengerikan dalam Al-quran baru saya tidak bicara tentang ayat Al-Quran," katanya lewat akun youtubenya pada Kamis (17/3/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: