Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Omongan Orang PKS Soal Tantangan Duel Carok Pendeta Saifuddin ke Mahfud MD, Makjleb Banget!

        Omongan Orang PKS Soal Tantangan Duel Carok Pendeta Saifuddin ke Mahfud MD, Makjleb Banget! Kredit Foto: Twitter/Tifatul Sembiring
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, menyorot sikap pendeta Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses yang mengajak MenkoPolhukam, Mahfud MD duel 'carok'.

        Carok merupakan tradisi bertarung (berkelahi) ala Madura. Carok dilakukan karena alasan tertentu yang berhubungan dengan harga diri kemudian diikuti antar kelompok dengan menggunakan celurit.

        Tifatul berhadap pendeta Saifuddin Ibrahim tidak membuat kegaduhan di Tanah Air. 

        Baca Juga: Pendeta Saifuddin Minta 300 Ayat Alquran Dihapus, Gus Miftah: Hati-Hati, Berani ke Tempat Saya?

        "Lebih baik diam. Bikin rusuh saja, ikut campur agama orang," tegas Tifatul dikutip dari akun twitternya @tifsembiring, Minggu (20/3/2022).

        "Nah, kalau nanti ada orang Madura yang ngeladenin, apa nggak jadi tarung beneran... #KekGangguanIniOrang," sambungnya.

        Baca Juga: Pendeta Saifuddin Ajak Duel Carok Mahfud MD, Orang Demokrat Sentil Buzzer: Coba Kalau Orang Islam...

        Pendeta Saifuddin Ibrahim sebelumnya terus melempar pernyataan kontroversial yang menyinggung umat Islam. Salah satunya meminta Pemerintah merevisi Alquran dengan menghapus 300 ayat suci, tak lama setelah itu Saifuddin kembali melontarkan pernyataan sensitif dengan menyinggung haji.

        Menko Polhukam Mahfud MD juga sudah merespon pernyataan Saifuddin. Mahfud mengungkapkan, apa yang diminta oleh sang pendeta merupakan tindakan penistaan.

        Pernyataan dan permintaan Saifuddin menurut Mahfud, memenuhi unsur pidana penodaan agama sebagai mana diatur dalam UU nomor 5 tahun 1969 yang merupakan perubahan atas UU nomor 1 tahun 1965 yang dibuat era Soekarno. 

        "Ajaran pokok dalam Islam itu Al-Quran. Itu ajaran pokok. Ayatnya 6.666. Tidak boleh dikurangi, disuruh cabut 300 ayat itu berarti penistaan terhadap Islam," ungkap Mahfud. 

        Baca Juga: Tak Terima Respons Mahfud MD, Pendeta Saifuddin: Berani Carok dengan Saya? Mati-matilah

        Lantas pendeta Saifuddin mengatakan, tak perlu menangkapnya sebab apa yang dia sebut soal Pesantren mengajarkan ajar Radikal adalah hasil penelitiannya. Dia lantas mengajak Mahfud MD carok.

        "Penelitian yang saya lakukan tidak bisa dilawan oleh siapapun. Apalagi oleh Mahfud MD, berani carok dengan saya, ayo kita carok, mati-matilah, haleluyah,” tantang Pendeta Saefudin Ibrahim.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: