Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tiga Asosiasi Kehumasan Sepakati Akan Bentuk Forum Kehumasan Nasional

        Tiga Asosiasi Kehumasan Sepakati Akan Bentuk Forum Kehumasan Nasional Kredit Foto: Komunitas Humas Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tiga organisasi Public Relations atau Kehumasan Indonesia menyepakati ide untuk membentuk Forum Kehumasan Nasional. Dalam pertemuan yang terpisah, Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI), Perhimpunan Humas Indonesia (Perhumas), dan Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) merasakan adanya kebutuhan bersama sebuah wadah nasional seluruh organisasi kehumasan di tanah air. 

        Pertemuan yang dilakukan di dua hari terpisah, Jum’at (11/3) dan Sabtu (13/3) di antara tiga organisasi tersebut merumuskan beberapa hal penting terkait kolaborasi antar organisasi humas. Ketua Umum APPRI Jojo S. Nugroho mengatakan, ada lima hal yang menjadi perhatian ketiga organisasi kehumasan nasional ini. Pertama, kolaborasi antara organisasi humas penting untuk dikedepankan untuk mewujudkan ekosistem kehumasan yang lebih baik, profesional serta sesuai dengan kode etik. 

        Baca Juga: Lewat Program Indonesia Bicara Baik, PERHUMAS Ikut Sukseskan Pertemuan G20

        “Sejauh ini, APPRI telah menemui Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong, untuk membahas pembentukan forum kehumasan nasional sebagai payung organisasi industri kehumasan yang menginduk ke Kominfo. Langkah awal ini tentunya perlu ditindaklanjuti dan dikembangkan lebih jauh hingga bisa mengembangkan kode etik kehumasan. Di dalamnya termasuk mengatur soal penggunaan influencer dan buzzer,” jelas Jojo. 

        Poin kedua, untuk mewujudkan ekosistem kehumasan yang lebih baik. kesadaran akan pentingnya peran kehumasan dalam berbagai sektor – baik sektor pemerintahan maupun swasta perlu ditingkatkan. 

        Ketiga, berbagai kegiatan kolaborasi juga perlu ditingkatkan antara ketiga organisasi humas sebagai bagian dari upaya pembangunan ekosistem kehumasan yang lebih baik. Salah satunya dengan menyelenggarakan pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM kehumasan melalui kegiatan training. Dengan demikian, ketiga organisasi humas bisa saling berbagi dan memberdayakan kemampuan kehumasan masing-masing. 

        Selanjutnya, kata Jojo, pemutakhiran pengukuran kegiatan komunikasi juga perlu dilakukan dengan bersinergi antara organisasi kehumasan sehingga penyelenggaraan pengukuran kegiatan komunikasi yang terstandarisasi bisa tercapai.

        Alat ukur yang saat ini dianggap perlu diperluas pemanfaatannya adalah alat ukur yang dibuat oleh International Association for Measurement and Evaluation of Communication (AMEC).

        Sejauh ini, sejumlah anggota Perhumas dari perusahaan BUMN telah menyelenggarakan pengukuran menggunakan alat ukur AMEC dan harapannya kedepan alat ukur yang sama juga bisa mulai diadopsi oleh perusahaan PR di bawah APPRI. 

        Yang terakhir, penyelenggaraan pemberian penghargaan terkait reputation dan sustainability juga menjadi bagian penting dari kolaborasi yang bisa dilakukan ketiga organisasi humas. Dengan demikian, diharapkan kegiatan seperti ini akan bisa jadi tolak ukur reputasi kehumasan baik dari pemerintahan maupun perusahaan.

        Sebelumnya, Perhumas sebagai organisasi humas tertua di Indonesia telah mengumpulkan asosiasi humas lain sebagai langkah awal. Tentunya ini perlu ditindaklanjuti dengan program yang lebih konkrit dengan kesamaan tujuan, seperti misalnya dengan fokus pada upaya menyukseskan G20,” kata Jojo

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: