Gegara Megawati 'Nyanyi' Minyak Goreng, Suara PDIP Bisa Hangus Tergoreng? Pengamat: Saya Pikir...
Peneliti Ulama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menilai PDIP tidak akan lagi dipandang sebagai partai wong cilik akibat ulah Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi pernyataan mengejutkan terkait polemik minyak goreng yang meminta rakyat lebih baik merebus makanan.
Menurut Catur, ucapan Megawati tersebut akan mempengaruhi suara rakyat melihat PDIP pada Pemilu 2024.
"Saya pikir publik akan menilai PDIP kurang memiliki empati dan kepedulian terhadap masyarakat, padahal sebagain besar dukungan dari wong cilik," ujar Catur dilansir dari GenPI.co, Senin (21/3).
Catur menjelaskan PDIP seharusnya mengingat kebesaran partainya berasal dari rakyat, sehingga pernyataan Megawati bertolak belakang dengan kondisi saat ini.
Baca Juga: Kinerja "Pembantunya" Sudah Bisa Masyarakat Lihat, Soal Reshuffle Ya Terserah Jokowi!
Sebab, Megawati terkesan membela pemerintah daripada berjuang bersama rakyat jika mengeluarkan pernyataan tersebut.
Menurut Catur, PDIP akan kesulitan untuk mendapat hati masyarkat pada Pemilu 2024 usai ada ucapan kurang empati Megawati.
"PDIP sebagai partai yang lahir dan besar dari dukungan wong cilik sehasrusnya menyadari suara rakyat harus didengarkan, bukan hanya ketika masa kampanye," jelasnya.
Selain itu, permasalahan minyak goreng memang seharusnya menjadi fokus pemerintah agar harga dan kelangkaannya kembali stabil.
Catur merasa Megawati sebenarnya memiliki kemampuan untuk mendesak pemerintah bergerak menindak para mafia minyak goreng.
Baca Juga: Megawati "Senggol" Emak-emak Soal Minyak Goreng, Rocky Gerung Kasih Respons Mengejutkan: Itu Bagus…
Dengan demikian, ucapan atau imbauan Megawati kepada rakyat tidak akan memberi efek apa pun terhadap polemik minyak goreng.
"Jadi, beliau (Megawati) bisa meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kinerja Menteri Perdagangan, dalam hal ini terkait polemik minyak goreng," imbuhnya. (*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto