Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Ramadan, Tito Minta Satgas Pangan Antisipasi Penimbunan

        Jelang Ramadan, Tito Minta Satgas Pangan Antisipasi Penimbunan Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Satgas Pangan di daerah untuk mengontrol suplai pangan, seperti minyal goreng, gula, dan lainnya jangan sampai menumpuk.

        “Para Satgas agar mengontrol suplai pangan yang menumpuk. Selain itu, Satgas Pangan juga didorong untuk berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polri. Tujuannya, apabila ada pelanggaran agar dapat segera ditindak,” Kata Tito.

        Pernyataan Tito itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro dalam rapat Penanganan Ketahanan Pangan, kemarin.

        Suhajar mengatakan distribusi pangan di lapangan diharapkan dapat dijalankan beriringan dengan penanggulangan suplai pangan. “Satgas diharapkan melakukan pendekatan persuasif guna memastikan kebutuhan pangan, utamanya gula dan minyak goreng, dapat tersalurkan kepada masyarakat,” Ujarnya.

        Ia menjelaskan operasi pasar adalah bagaimana agar distribusi itu bergerak dengan cepat, dan minyak goreng serta gula itu cepat sampai ke konsumen yang membutuhkan.

        “Awal April ini sudah masuk puasa, kecenderungan naik 10% menjelang Ramadan,” tambah Suhajar.

        Baca Juga: Jelang Ramadan Aktivitas Spekulan Diprediksi Meningkat, Maruf Minta Polisi Bertindak

        Berdasarkan arahan Mendagri, Suhajar meminta jajaran Sekretaris Daerah baik di provinsi, kabupaten, maupun kota agar dapat memimpin operasi pasar. Harapannya, persoalan pangan seperti kelangkaan barang, yang kerap terjadi di pasar, dapat terurai dan terselesaikan dengan baik.

        “Pak Mendagri (dalam) menstabilkan harga pangan, menyampaikan pangan sampai ke masyarakat dengan mudah dan cepat. Ini mari kita anggap sebagai ibadah, karena kalau kita mampu menstabilkan harga pangan ini yang terjangkau kepada rakyat, dan rakyat merasa terlindungi oleh negara dan mereka akan mendoakan kita,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: