Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gobel Ajak Jepang Investasi di IKN

        Gobel Ajak Jepang Investasi di IKN Kredit Foto: DPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, mengajak Jepang untuk berinvestasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Dia menyebut bahwa IKN sangat penting dalam pemerataan ekonomi di Indonesia dan juga menjadi visi baru tentang masa depan Indonesia.

        Hal itu ia sampaikan saat menerima delegasi parlemen dari Jepang yang mengikuti pertemuan Inter-Parliamentary Union ke-144 di Bali. Di sela-sela mengikuti forum parlemen dunia itu, Gobel mengadakan pertemuan one on one dengan delegasi parlemen dari Jepang, Turki, Iran, dan Belarusia. Gobel menerima mereka secara bergiliran.

        Baca Juga: Kepala BIN Optimis dengan Potensi Nasional IKN Tidak Tergantung Fulus Asing

        Anggota parlemen dari Jepang tersebut adalah Kazunori Tanaka, Shoichi Kondo, Satoshi Nakanishi, dan Yoshio Hachiro. Adapun anggota parlemen dari Belarusia adalah Rachkov Sergei, Vladimir Andreychendko, dan Savinykh Andrei. Hadir pula Duta Besar Belarusia untuk Indonesia, Valery Kolesnik. Sementara, anggota parlemen dari Turki adalah Ravza Kavakcikan, Mevlut Karakaya, dan Mehmet Ali Kumbuzoglu. Selain itu, anggota parlemen dari Iran adalah Mojtaba Rezakhah, Morteza Mahmoud, Mohsen Fathi, dan Ali Rezaei.

        Dalam setiap pertemuan itu, Gobel menyampaikan poin-poin tentang pentingnya hubungan people to people, pendekatan kebudayaan, dan hubungan ekonomi atas dasar kemitraan yang sejajar. "Kita harus mengutamakan heart to heart, bukan pocket to pocket. Mutual respect secara otomatis akan menghasilkan mutual benefit," katanya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/3).

        Gobel mengatakan, ada tiga hal tentang pentingnya investasi Jepang dalam pembangunan IKN. Pertama, Jepang memiliki pengalaman dan juga memiliki teknologi dalam membangun smart city. Kedua, Jepang memiliki visi yang sama dengan Indonesia dalam masalah climate change. Dua hal tersebut, kata Gobel, memiliki pengaruh besar dalam pembangunan lingkungan hidup yang sehat, hijau, berkelanjutan, bersih, dan berwawasan teknologi.

        "Hal itu misalnya sangat terlihat dalam pembangunan MRT di Jakarta yang tidak mengganggu lingkungan dan saat pembangunan juga tidak mengotori kota," katanya. Adapun hal yang ketiga, kata Gobel, pembangunan IKN akan memiliki dampak terhadap pembangunan di kawasan timur Indonesia.

        "Selama ini wilayah timur Indonesia adalah yang paling tertinggal dalam pembangunan di Indonesia. Dengan pembangunan IKN ini, kawasan ini yang akan terkena dampak secara langsung dalam kemajuan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia," kata wakil rakyat dari Gorontalo tersebut.

        Kepada delegasi Jepang, Gobel menyatakan, "Jepang adalah mitra strategis untuk Indonesia. Tahun ini sudah 64 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia." Menurutnya, Jepang telah memberikan kontribusi nyata dalam ekonomi Indonesia. Jepang memiliki investasi yang sangat besar di bidang elektronika, otomotif, dan sebagainya.

        "Jepang bukan sekadar berinvestasi membuat barang, tapi juga membangun sumber daya manusianya. Bukan hanya monozukuri, tapi juga hotozukuri. Jadi bukan sekadar pajak, investasi, dan tenaga kerja, tapi juga membangun manusia yang mandiri," katanya.

        Gobel juga mengatakan, Jepang memiliki keunggulan dalam hal teknologi, dana, efisiensi, teknologi yang ramah lingkungan, dan pola kerja yang bersih. Sementara, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam berlimpah, dan keramahan penduduknya. "Banyak nilai yang bisa saling menopang hubungan kedua negara," katanya.

        Saat menerima delegasi Turki, Gobel mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke negara tersebut. Bahkan, perusahaannya sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan Turki, yaitu di bidang pertanian dan pangan. Ia juga sudah mengunjungi pabrik elektronika, industri pesawat terbang, dan lain-lain.

        "Turki memiliki teknologi yang maju di bidang elektronika, otomotif, dan industri pertanian serta industri pangan," katanya.

        Delegasi Belarusia menyampaikan bahwa Indonesia dan Belarusia memiliki keunggulan masing-masing dan saling melengkapi. Pertama, Belarusia memiliki keunggulan di bidang industri IT. Kedua, Belarusia memiliki keunggulan dalam industri pertanian berupa mesin-mesin pertanian, industri susu, butter, dan keju. Sementara, Indonesia unggul di bidang CPO. Ketiga, Indonesia unggul dalam turisme, sedangkan Belarusia unggul dalam pembuatan mesin.

        Menanggapi hal itu, Gobel menyatakan, Belarusia memiliki industri dump truck dan traktor, sedangkan Indonesia merupakan negara penghasil karet. Karena itu, kedua negara bisa bekerja sama secara erat. "Belarusia juga memiliki industri alat-alat pertanian, sedangkan Indonesia memiliki lahan yang luas. Jadi bisa saling mengisi," katanya.

        Delegasi Iran menawarkan minyak, baja, dan petrokimia. Selain itu, juga pariwisata. Namun Gobel menyatakan, masih perlu pembicaraan pendahuluan yang lebih detail dengan kedutaan Iran di Jakarta. "Kita perlu dialog secara lebih intensif untuk menguatkan hubungan ekonomi ini," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: