Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sinergi Petrokimia Gresik dan PTPN Grup Perluas Manfaat Program Makmur untuk Petani Tebu

        Sinergi Petrokimia Gresik dan PTPN Grup Perluas Manfaat Program Makmur untuk Petani Tebu Kredit Foto: Petrokimia Gresik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Petrokimia Gresik terus memperluas kerja sama Program Makmur untuk petani tebu dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Grup. Perluasan kerja sama ini tercantum dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo bersama enam pimpinan anak perusahaan PTPN III holding, yakni PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

        Dwi Satriyo menyampaikan bahwa esensi dari MoU ini adalah kerja sama antara BUMN dengan petani dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Hal ini sesuai dengan tujuan Program Makmur yang merupakan akronim dari “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”. 

        Lebih lanjut Dwi Satriyo menyebutkan bahwa sebelumnya pada tahun 2021 Petrokimia Gresik telah melaksanakan kerjasama program Makmur dengan PTPN X dan PTPN XI.

        Kini, dibawah komando Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik akan memperluas jaringan kerjasama Program Makmur dengan anak perusahaan PTPN III holding lainnya yang bergerak di sektor tebu.

        “Peran Program Makmur bagi petani tebu menjadi sangat penting, karena gula merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Untuk bisa menghasilkan produktivitas dan rendemen yang tinggi, maka dibutuhkan sarana dan prasarana pertanian seperti pupuk dan pestisida yang akan dibantu penyediaannya melalui Program Makmur,” ujar Dwi Satriyo.

        Adapun Program Makmur kolaborasi Petrokimia Gresik dengan PTPN Grup ini akan dilaksanakan di lima provinsi yakni Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, dengan target luasan lahan mencapai 60.223 hektare. 

        “Kami tergetkan petani yang terlibat mencapai 28.339 orang dari lima provinsi tersebut,” ujar Dwi Satriyo.

        Dalam kerja sama ini, PTPN Grup berperan sebagai offtaker atau pembeli tebu hasil Program Makmur untuk memberikan jaminan pasar kepada para petani. Sedangkan Petrokimia Gresik berperan dalam menjamin ketersediaan dan harga pupuk non-subsidi, sekaligus memberikan kawalan budidaya pertanian.

        Diantaranya melalui layanan Mobil Uji Tanah (MUT), konsultasi teknologi pemupukan, rekomendasi dosis pupuk, dan pelaksanaan demonstration plot (demplot) jika dibutuhkan.

        “Selain pupuk, kami di Petrokimia Gresik juga memiliki anak perusahaan yang memproduksi pestisida dan insektisida, sehingga kawalannya lengkap,” imbuh Dwi Satriyo.

        Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku induk holding Petrokimia Gresik menyebutkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir telah membentuk Project Management Office (PMO) Makmur, dengan komoditas utama padi, jagung, tebu, dan kopi. 

        Sementara itu, Direktur Utama holding PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, secara virtual menyatakan bahwa pangan merupakan isu global dimana kepentingan nasional atau national interest ke depan akan semakin meningkat.

        Untuk itu, perusahaan BUMN seperti Pupuk Indonesia, PTPN, ID Food, dan sebagainya, dituntut untuk bisa meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangan, salah satunya melalui kolaborasi dalam Program Makmur.

        Ghani juga menyakini bahwa kolaborasi perusahaan BUMN melalui kemitraan Program Makmur dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani. Karena dalam ekosistem ini semua sarana produksi yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi secara tepat waktu dan dengan harga terjangkau. 

        “Selain itu tentunya pendampingan budidaya dari Pupuk Indonesia dan PTPN grup diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan produksi nasional, yang bermuara kepada kesejahteraan petani,” ujarnya.

        Sebagai informasi, Makmur merupakan program Kementerian BUMN yang bertujuan untuk menciptakan suatu ekosistem budidaya pertanian yang berkelanjutan dan terintegrasi, dengan melibatkan berbagai stakeholder di bidang sektor pertanian.

        Ada tujuh BUMN yang ditunjuk Kementerian BUMN sebagai penanggungjawab program ini, yaitu ID Food, Pupuk Indonesia, PTPN III, Perhutani, BRI, Askrindo, dan Asuransi Jasindo.

        Adapun target Program Makmur yang dipercayakan Pupuk Indonesia kepada Petrokimia Gresik di tahun 2022 meningkat lima kali lipat dari tahun 2021, dari 16.000 hektare menjadi 85.000 hektare.

        Rinciannya 40.000 hektare untuk komoditas pangan (padi, jagung dan kedelai), 37.000 hektare untuk komoditas perkebunan (tebu dan kelapa sawit), serta 8.000 hektare untuk hortikultura (bawang merah, benih hortikultura, kentang dan cabai).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: