Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini 3 Tantangan dalam Upaya Kejar Net Zero Emission 2060, Apa Saja?

        Ini 3 Tantangan dalam Upaya Kejar Net Zero Emission 2060, Apa Saja? Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Upaya mewujudkan net zero emission 2060 masih menemui sejumlah tantangan. Berdasarkan diskusi pada DBS Asian Insights 2022, terdapat tiga tantangan utama yang dihadapi saat ini.

        Ketua Komite Tetap Energi Baru & Terbarukan KADIN Muhammad Yusrizki mengatakan tantangan utama yang dihadapi untuk mencapai emisi nol bersih adalah pola pikir yang seharusnya ada di setiap masyarakat.

        Baca Juga: Fadel Muhammad: Proyek Investasi Berkelanjutan Pemerintah Berikan Dampak Langsung

        "Jika pola pikir pengusaha belum terbentuk dengan sempurna, energi berkelanjutan dianggap sebagai sesuatu yang tersier, membuat kepentingan bisnis akan tetap dikedepankan dibandingkan dengan keberlanjutan," katanya saat DBS Asian Insights 2022 yang digelar secara virtual, Selasa (22/3/2022).

        Padahal, lanjut dia, perusahaan yang menempatkan bisnis berkelanjutan sebagai tujuan bisnis dapat memanfaatkan upaya penggunaan energi berkelanjutan sebagai investasi jangka panjang. "Mengingat adanya kebutuhan biaya yang cukup besar bagi perusahaan yang ingin beralih ke bentuk bisnis berkelanjutan," ungkapnya.

        Di sisi lain, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Laksmi Dewanthi menyebut terdapat dua faktor lainnya yang menjadi tantangan dalam mengintegrasikan kebijakan-kebijakan perubahan iklim ke dalam berbagai macam sektor dan subsektor.

        "Tantangan lain yaitu terkait cara memenuhi pendanaan dan investasi serta tantangan geopolitik di tingkat nasional," ujar Laksmi.

        Kendati demikian, ia menyatakan problem ini selayaknya dua sisi mata uang. Artinya, selain ada tantangan, juga ada peluang yang mengiringi.

        "Di sisi lain, terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan mengingat terdapat berbagai macam sektor seperti energi, kehutanan, dan industri yang sudah mulai bertransisi dengan melakukan kegiatan yang lebih rendah emisi gas rumah kaca," jelas dia.

        Hal ini mendukung agenda pemerintah yang juga telah mengalokasikan dana untuk mengatasi permasalahan iklim (climate budget tagging) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

        Baca Juga: Menteri LHK Bekerja Sama dengan Mesir dalam Perlindungan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

        "Juga mengemas mitigasi dan adaptasi yang menarik bagi investor, mengembangkan inovasi pendanaan green bond, green sukuk, menciptakan badan pengelola dana lingkungan, dan mengembangkan sumber pendanaan global,” tutup Laksmi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: