Zebra Technologies Corporation Merilis Studi 14th Annual Global Shopper Study
Zebra Technologies Corporation merilis hasil studi 14th Annual Global Shopper Study, yang mengungkapkan adanya kesenjangan yang besar antara kepercayaan pembeli dan perusahaan retail. Lebih dari separuh pengambil keputusan yang disurvei (55%) yakin bahwa mereka sepenuhnya dapat dipercaya untuk memenuhi pesanan online seperti yang dijanjikan, tetapi hanya 38% pembeli yang menaruh kepercayaan penuh kepada perusahaan retail. Bahkan para pegawai di perusahaan retail mengkhawatirkan kemampuan perusahaan mereka karena hanya 51% yang sepenuhnya percaya perusahaan mampu mengirimkan atau memenuhi pesanan online pelanggan seperti yang dijanjikan.
Untuk meningkatkan tingkat kepercayaan ini, para pengambil keputusan di perusahaan retail semakin membutuhkan solusi yang dapat meningkatkan kontribusi para staf di garda depan dan meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan inventori di toko-toko dan rantai pasokan yang lebih luas.
Sebagian besar (73%) ingin bisa keluar-masuk toko dengan cepat. 65% masih khawatir dengan kerumunan, dan tidak banyak yang percaya bahwa perusahaan retail akan mematuhi mandat atau protokol kesehatan. Hampir 73% pembeli lebih memilih barang belanjaan mereka dikirim bukannya diambil di toko atau di lokasi lain. Dan lebih 77% mengatakan mereka telah memesan melalui perangkat mobile, dengan lebih dari setengah generasi Boomer memanfaatkan opsi mobile commerce (m-commerce). Sebanyak 35% generasi Boomer juga mengatakan mereka telah menggunakan aplikasi mobile untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari atau memesan makanan.
Menariknya, pembeli juga mencari tahu harga produk (50%) secara online sebelum mereka keluar rumah. Dan hampir seperga memeriksa inventori toko sebelum mereka meninggalkan rumah, jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 19%.
Perilaku Belanja Omnichannel Baru Melanda Akvitas Belanja di Toko
Sebanyak sepertiga konsumen mengatakan bahwa mereka menggunakan perangkat mobile untuk mencari harga yang lebih bersaing atau menelusuri situs web online untuk mencari produk saat mereka ingin berbelanja. Lebih dari 70% pembeli mengonfirmasi bahwa mereka baru-baru ini meninggalkan toko tanpa mendapatkan barang apapun yang mereka inginkan, dan hampir setengahnya menyatakan bahwa mereka batal melakukan pembelian di toko karena kehabisan stok.
Demikian pula, sebanyak 58% pembeli mengatakan mereka lebih cepat mendapatkan informasi di smartphone daripada meminta bantuan ke staf toko, Hal ini membuat perusahaan retail tidak tahu kapan pengunjung toko akan mempermbangkan pembelian di m-commerce, atau bahkan mungkin membeli di toko saingan mereka. Lebih dari 25% pembeli yang disurvei mengatakan sudah melakukan click-and-collect pesanan di m-commerce saat berbelanja, dengan beberapa bahkan sudah menyelesaikan pesanan online untuk dikirim ke rumah.
“Konsumen menghargai kenyamanan opsi click-and-collect dan home delivery, terutama karena perusahaan retail telah menambahkan opsi fulfillment baru dan memberikan insentif pada transaksi m-commerce,” kata George Pepes, APAC Vercal Soluons and Markeng Lead Retail, Healthcare and Hospitality, Zebra Technologies Asia Pacific. “Banyak perusahaan retail telah melakukan penyesuaian proses-proses mereka untuk mengiku popularitas pengalaman retail baru ini, dan perspekf mereka tentang penngtinya teknologi pun berubah.”
“Berbagai temuan dalam 14th Global Shopper Study dari Zebra ini telah menyajikan data yang sangat krusial dalam membantu bisnis retail di Indonesia merencanakan strategi bisnis mereka ke depan,” kata Eric Ananda, Indonesia Country Manager, Zebra Technologies Asia Pacific. “Sangat penting bagi para pebisnis retail untuk melakukan digitalisasi dengan cepat dan dengan teknologi-teknologi yang tepat seper scanner CS60, RFID Mobile Reader RFD40, dan mobile computer TC52ax, untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dan memenuhi kebutuhan konsumen akan pengalaman belanja yang omnichannel hari-hari ini.”
Perusahaan Retail Membuat Pemrosesan dan Fulfilment Pesanan Online menjadi Lebih Efekf
Dengan retail channel yang kini lebih blending dibanding sebelumnya, lebih dari tiga perempat pengambil keputusan kini lebih memprioritaskan peningkatan etisiensi pemrosesan dan fulfillment pesanan online. Hampir sembilan dari 10 pengambil keputusan mengonfirmasi bahwa perusahaan mereka sekarang sedang mencari cara untuk meningkatkan proses pengambilan dan pengemasan pesanan di toko, serta proses fulfillment di gudang. Lebih dari sepertiga pengambil keputusan “Bahkan jika ada satu barang yang habis dapat membuat konsumen di toko meninggalkan semua barang yang sudah di dalam keranjang begitu saja, jika mereka bisa mengambil pesanan secara mobile di mana saja dan mendapatkan semua barang yang mereka butuhkan,” jelas Pepes. “Meski demikian, staf toko harus melengkapi diri dengan perangkat dan aplikasi mobile yang membuat mereka bisa membantu pembeli menyelesaikan proses pembelian di toko dengan menggunakan opsi fulfillment alternatif.”
Dengan keterbatasan tenaga kerja dan kepuasan staf toko yang dapat mempengaruhi proses eksekusi di toko ritel, sebagian besar pembuat keputusan mengatakan berencana untuk menggunakan software workforce dan task management pada tahun depan. Ini merupakan umpan balik posif mengingat 70% karyawan akan memandang lebih positif perusahaan jika mereka dibekali dengan teknologi. Dan lebih dari 80% mengatakan mereka dapat memberikan customer experience yang lebih baik jika mereka memiliki mobile computer dan barcode scanner di tangan. Staf toko retail juga meyakini bahwa analik akan membantu mereka meningkatkan kualitas layanan sehari-hari dan lebih memilih untuk mengelola tugas dan jadwal mereka dengan aplikasi dan perangkat mobile.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: