Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Presiden Jokowi dan Mentan SYL Tanam Jagung di Kawasan Food Estate Belu NTT

        Presiden Jokowi dan Mentan SYL Tanam Jagung di Kawasan Food Estate Belu NTT Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau lahan food estate dengan menggunakan teknologi pertanian modern di Kabupaten Belu, NTT, Kamis (24/3). Di kunjungan ini pun, mereka melakukan penanaman perdana jagung bersama petani guna mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat pelosok perbatasan lintas negara serta mendukung ketahanan pangan nasional.

        "Hari ini kita berada di Belu, NTT membuka lahan seluas 53 hektare untuk ditanam jagung dan airnya menggunakan springkel yang berasal bendungan Rotiklot yang baru saja diresmikan. Dari sini diperluasnya (food estate, red) hingga 500 hektare. Kalau itu berhasil, produksinya bagus, kita melompat ke daerah yang lain yang punya lahan pertanian datar seperti ini seluas 15 ribu hektare," kata Presiden Jokowi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/3).

        Baca Juga: Kementan: Meningkatkan Ekonomi Petani Melalui Peremajaan Sawit

        Jokowi menuturkan, pembukaan food estate ini merupakan salah satu terobosan dalam membangun kemajuan pertanian dalam satu hamparan luas dengan menggunakan teknologi modern. Pasalnya, jika berani mencoba menggunakan teknologi di lahan-lahan yang sulit seperti NTT ini, nanti akan kelihatan apa yang perlu diperbaiki, dikoreksi, dan apa alat mesin pertanian yang cocok digunakan di lahan kering seperti NTT sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat.

        "Saya meyakini kita dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat NTT khususnya Kabupaten Belu, tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan nasional karena adanya lahan-lahan pertanian yang dibuka seperti di Kabupaten Belu, NTT ini," jelasnya.

        "Kita harapkan nantinya produksi per hektarenya bisa kita lihat, petani mendapatkan keuntungan berapa dan setelah itu kita perluas," pinta Jokowi.

        Sementara itu, Mentan Syahrul mengatakan Presiden Jokowi mengapresiasi pengembangan kawasan food estate Kabupaten Belu dan sesuai perintah Presiden Jokowi perluasan areal harus terus diupayakan pada tahun ini. Dengan mengintegrasikan laju pertanian dari hulu hingga hilir, food estate Belu diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan, gizi, serta kesejahteraan petani.

        "Presiden Jokowi sangat ingin kehidupan masyarakat NTT mengalami peningkatan perekonomian, rakyat makin sejahtera. Salah satunya melalui bidang pertanian. Inilah harapan hadirnya pengembangan food estate ini," ujarnya.

        Lebih lanjut SYL menjelaskan, pengembangan kawasan food estate seluas 559 ha di Kabupaten Belu ini tersebar di 4 kecamatan, yakni Leosama, Manleten, Umaklaran, dan Kecamatan Fatuketi yang terdiri dari pengembangan padi seluas 411 ha dan jagung seluas 148 ha. Kegiatan pengembangannya dilakukan secara bertahap dari tahun 2021 hingga 2024.

        "Pengembangan food estate Belu utamanya untuk komoditas padi dan jagung, tetapi kita harapkan untuk menambah menghasilan masyarakat di pinggir lahan akan ditanam komoditas perkebunan, hortikultura, ditambah usaha peternakan ayam atau bebek dan sapi," tegasnya.

        SYL pun mengharapkan usaha pertanian yang terintegrasi hulu-hilir berbasis kawasan dan klaster menurut kesesuaian agro-ekosistem dapat tercipta dan dikembangkan pada kawasan tersebut. Dengan demikian, tata kelola mulai dari pra hingga pascapanen ke depannya terus meningkat.

        "Pertanian NTT harus mampu bersaing dengan di daerah lain seperti Jawa, Sulawesi, Sumatera dan kawasan ini harus menjadi percontohan untuk dikembangkan di lahan pertanian kering yang lain," tutup SYL.

        Turut hadir pada kunjungan ini Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Ganadi Sadikin Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Jajaran Eselon 1 Kementerian Pertanian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: