Volodymyr Zelensky: Ukraina Siap untuk Status Negara Bebas Nuklir
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, status non-nuklir formal bagi negaranya dimungkinkan untuk diwujudkan. Kiev siap melakukannya sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.
“Status bebas nuklir negara kami, kami siap untuk itu. Ini poin terpenting (dalam pembicaraan dengan Rusia),” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan media Rusia pada Minggu (27/3/2022).
Zelensky mengungkapkan, saat ini pembicaraan damai dengan Rusia masih berlanjut. Status non-nuklir Ukraina menjadi poin penting dalam negosiasi. Sejak 1996, Ukraina tidak lagi memiliki senjata nuklir. Lewat Budapest Memorandum yang ditandatangani bersama Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS), Kiev setuju menyerahkan senjata nuklirnya dengan syarat perbatasannya dihormati.
Rusia, bagaimanapun, dapat mencari jaminan bahwa senjata nuklir tidak akan dikerahkan ke Ukraina di masa mendatang, misalnya oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Zelensky mengatakan, dia ingin menyepakati perjanjian serius yang akan berisi jaminan keamanan untuk Ukraina dan ditandatangani oleh semua penjamin.
Menurut Zelensky, perjanjian semacam itu harus turut diratifikasi negara-negara penjamin dan disetujui melalui referendum di Ukraina. “Sebab jaminan keamanan menyarankan perubahan konstitusional dan cara tercepat untuk memperkenalkan amandemen tersebut adalah melalui referendum nasional,” ucapnya.
Selain Rusia, Zelensky mengaku ingin turut menyelesaikan “masalah sejarah” dengan Hongaria, Polandia, dan Rumania. Namun, untuk saat ini, tujuan utama Ukraina adalah mengakhiri pertempuran dengan Rusia. “Untuk meminimalkan jumlah korban, untuk mempersingkat durasi perang ini. Untuk menarik pasukan Federasi Rusia ke wilayah kompromi, dan hanya ini yang terjadi sebelum 24 Februari, sebelum serangan (Rusia). Biarkan mereka kembali di sana. Saya mengerti bahwa tidak mungkin memaksa Rusia untuk sepenuhnya membebaskan wilayah itu, ini akan mengarah pada Perang Dunia III," kata Zelensky.
Kompromi wilayah yang disinggung Zelensky dalam pernyataannya adalah wilayah di Ukraina timur yang dikuasai milisi pro-Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: