Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Pesan Tulus dari Oligarki Roman Abramovich: Ingin Perang Segera Berakhir karena...

        Ada Pesan Tulus dari Oligarki Roman Abramovich: Ingin Perang Segera Berakhir karena... Kredit Foto: Reuters TV/Turkish Presidency
        Warta Ekonomi, Istanbul -

        Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Kamis (31/3/2022) bahwa oligarki Rusia Roman Abramovich, yang diberi sanksi oleh negara-negara Eropa atas invasi Rusia ke Ukraina, "dengan tulus" bekerja untuk mengakhiri perang.

        Dia telah menjadi penghubung antara Kyiv dan Moskow sejak invasi dimulai pada 24 Februari, kata Cavusoglu, dilansir Reuters.

        Baca Juga: Informasi Anyar dari Intelijen Amerika Soal Roman Abramovich: Bukan Racun, tapi Disebabkan...

        Abramovich membuat penampilan kejutan pada negosiasi Ukraina-Rusia di Istanbul pada Selasa (29/3/2022). Dia melakukan pembicaraan damai langsung pertama dalam beberapa minggu antara negosiator Rusia dan Ukraina.

        Kedua tim duduk saling berhadapan di meja panjang di kantor kepresidenan di halaman istana Ottoman. Oligarki Rusia duduk di barisan depan pengamat mengenakan setelan biru, sebuah video kepresidenan Turki menunjukkan.

        Dalam tanda paling nyata dari kemajuan untuk mengakhiri perang, Rusia muncul dari pembicaraan yang menjanjikan untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan utara negara itu, dan Ukraina mengusulkan untuk mengadopsi status netral. Baca selengkapnya

        Untuk Abramovich, sinyal telah muncul sejak perang dimulai bahwa dia telah berusaha untuk mendorong negosiasi, dan dia telah melakukan perjalanan ke Ukraina, Rusia, Turki dan Israel pada bulan Maret. Dua superyacht-nya berlabuh di resor-resor Turki.

        Kehadirannya awalnya membingungkan setidaknya satu diplomat Ukraina, sementara Moskow mengatakan dia tidak bernegosiasi secara formal melainkan di sana sebagai perantara dan mendapat persetujuan dari pihak Ukraina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: