Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Teh ke Amerika Serikat, PTPN Grup Pasok Kebutuhan Teh Starbucks

        Ekspor Teh ke Amerika Serikat, PTPN Grup Pasok Kebutuhan Teh Starbucks Kredit Foto: PTPN III
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Memiliki luas areal teh lebih dari 20 ribu Ha dan produksi teh kering lebih dari 50 ribu ton per tahun, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) atau PTPN Grup kembali dipercaya untuk memasok teh asal Indonesia kepada Starbucks Corporation (Starbucks). 

        Perseroan berhasil meyakinkan Starbucks, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan pembelian teh produksi Perkebunan Nusantara Group pada tahun 2022. Total nilai perdagangan internasional tersebut mencapai US$496.000 atau berkisar Rp7,11 miliar (asumsi kurs Rp 14.360 per 1 USD).

        Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro mengatakan jika aksi korporasi ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran melalui kemitraan strategis dan ekspansi produk hilir. 

        Baca Juga: Bersama PMO Kopi Nusantara, PTPN Bakal Bawa Kopi Indonesia Kuasai Market Global

        Keberhasilan penjualan komoditi teh ke Starbucks ini melanjutkan tren pada pada tahun-tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun lalu, total nilai penjualan mencapai US$322.000 atau sekitar Rp4,62 miliar. Berdasarkan data tersebut, Holding Perkebunan Nusantara mampu meningkatkan nilai kontrak penjualan teh sebesar 54 persen pada tahun 2022.

        “Holding Perkebunan Nusantara sukses meningkatkan kinerja ekspor, khususnya komoditi teh ke AS.  Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Holding Perkebunan Nusantara dalam memproduksi teh sesuai standar kualitas pasar internasional," kata Dwi Sutoro, saat melakukan pelepasan ekspor perdana 2022 produk Teh PTPN Group ke Amerika Serikat, di Jakarta, Jumat (1/4/2022). 

        Baca Juga: Sejahterahkan Petani, Erick Thohir Dorong PTPN Jalankan Program Sawit Rakyat

        Ia mengungkapkan bila Starbucks memiliki standar pemenuhan kualitas yang tinggi, khususnya kelolosan uji mikrobiologi, tea tasting, dan keamanan pangan. Kedai kopi dan teh internasional ini mempercayai  Laboratorium Eurofins (Eurofins) yang berlokasi di Jerman dalam pengujian teh produksi Holding Perkebunan Nusantara. Hasilnya, produk teh tersebut layak dan memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan.   

        “Kami telah melakukan pengapalan teh ke pusat Starbucks di Seattle, AS pada 1 April 2022 ini.  Pengapalan tersebut dapat terlaksana setelah kami menerima hasil kelayakan dari Eurofins,” ucap Dwi Sutoro.

        Beberapa tahun belakangan ini produk teh dari PTPN Group telah mendunia bersama Starbucks. Teh hasil perkebunan tanah air ini telah menyebar ke lebih 32 ribu kedai di 79 negara. Pencapaian ini tak hanya memperbaiki kinerja bisnis PTPN Group, namun juga dapat memenuhi kebutuhan teh di pasar dunia yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemasukan dan devisa negara. 

        “Kami bersyukur, Starbucks melanjutkan kontrak pembelian teh dengan PTPN Grup. Sesuai data pemerintah tahun 2021, market share teh asal Indonesia secara global sebesar 2%. Keberhasilan kami mendapatkan buyer dari AS ini, akan menjaga kontribusi sub sektor perkebunan terhadap total ekspor, serta melanjutkan tren surplus neraca perdagangan,” kata Dwi Sutoro.

        Selain pertumbuhan ekonomi, penjualan teh juga berperan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Bersamaan dengan pembelian teh, Starbucks menyerahkan dana senilai Rp377 juta. Perusahaan berlogo putri duyung tersebut menetapkan dana itu sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), dan Holding Perkebunan Nusantara berencana akan mengalokasikan dana tersebut pada program pemberdayaan wanita yang tinggal di sekitar kebun milik perusahaan. 

        "Kami optimistis ekspor komoditas teh kembali menunjukkan peningkatan yang pesat, terlebih karena perusahaan telah mampu memenuhi spesifikasi mutu dan persyaratan yang diminta oleh para buyer di luar negeri, maka ini dapat meningkatkan penetrasi pasar di dunia internasional," tutupnya. 

        Sebagai informasi, Starbucks Corporation merupakan perusahaan minuman asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, dan memiliki jaringan bisnis terbesar di dunia, memiliki lebih dari 32 ribu gerai di 79 negara serta memiliki brand image yang sangat kuat.  

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: