Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selisih Harganya Jauh dengan Pertalite, Ada Potensi Terjadi Pengoplosan Pertamax

        Selisih Harganya Jauh dengan Pertalite, Ada Potensi Terjadi Pengoplosan Pertamax Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peneliti kebijakan publik IDP-LP Riko Noviantoro menilai usai penetapan harga BBM non subsidi naik, tidak lama kemudian kelangkaan BBM subsidi terjadi. Sejumlah SPBU menyatakan kehabisan stok BBM subsidi jenias Pertalite. 

        "Setidaknya dua faktor yg memicunya kondisi itu," ujar peneliti kebijakan publik IDP-LP, Riko Noviantoro. 

        Faktor pertama, menurut Riko terjadinya migrasi konsumsi BBM non subsidi ke konsumsi BBM subsidi. Sehingga kebutuhan jenis Pertalite mengalami kelangkaan. 

        Namun untuk hal ini, Riko meyakini sangat kecil terjadi. Mengingat migrasi konsumsi Pertamax ke Pertalite hanya pada kendaraan roda dua. 

        "Sedangkan roda empat pribadi sepertinya tidak berpindah. Karena tuntutan mesin untuk mengkonsumsi BBM non subsidi," pungkas Riko

        Sedangkan faktor kedua adalah tindakan mengoplos Pertalite menjadi Pertamax. Hal itu sangat berpeluang terjadi mengingat kasus Pertamax oplos juga beberapa kali terungkap.

        "Pada faktor kedua ini dugaan kuat sebagai sebab kelangkaan Pertalite terjaidi. Ada sindikat yang melakukan pengoplosan Pertamax, " Imbuhnya. 

        Logikanya sederhana, Riko menyebutkan selisih harga Pertalite dan Pertamax saat ini cukup jauh. Sehingga memicu pelaku mencari untung lebih. 

        "Pertamax dijual Rp. 12.500 sedangkan Pertalite jauh di bawah itu. Ada selisih untuk mengoplos," jelasnya

        Tidak itu saja, Riko menilai konsumen juga tidak bisa menegetahui persis kualitas Pertamax yang digunakan. Jika merupakan produk oplosan juga diterima dan digunakan. 

        "Terkait itu Polisi yang perlu melakukan pengawasan. Begitu juga Pertamina untuk memastikan jika ada oplosan Pertamax," terangnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: