Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger, Pembunuhan Massal di Bucha Ternyata dalam Sejarah Mirip Pembantaian...

        Geger, Pembunuhan Massal di Bucha Ternyata dalam Sejarah Mirip Pembantaian... Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
        Warta Ekonomi, London -

        Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid menyebut pembantaian yang dilakukan tentara Rusia di Ukraina terhadap warga sipil, mirip dengan genosida di Bosnia pada 1995 lalu.

        Karena itu, dia mengingatkan dunia internasional harus segera bertindak menghentikan pembunuhan massal di Ukraina.

        Baca Juga: Terkuak Skenario Inggris, Amerika, dan Australia yang Siap-siap Garap Senjata Hipersonik

        Sejak pasukan Rusia mundur dari kota dan desa di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, pasukan Ukraina menunjukkan kepada wartawan jasad-jasad. 

        Disebut, jasad yang bergelimpangan merupakan warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia.

        Pasukan Ukraina juga menunjukkan rumah-rumah penduduk yang telah hancur dan mobil-mobil yang terbakar.

        "Ini adalah pembunuhan massal dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa." 

        "Kami belum pernah menyaksikan ini, saya rasa sejak 1995," ujar Javid kepada BBC.

        Pada Juli 1995 pasukan Serbia Bosnia menyerbu zona aman PBB di Kota Srebrenica.

        Mereka membantai kaum pria dalam peristiwa yang secara luas dianggap sebagai kekejaman paling sadis di Eropa sejak Perang Dunia II.

        "Saya tidak mau mengenang genosida lainnya di Eropa beberapa tahun dari sekarang."

        "Kami memiliki kekuatan, dunia memiliki kekuatan untuk menghentikan ini dan dunia harus bertindak," katanya.

        Sementara itu, Kremlin menyebut tudingan barat bahwa pasukan Rusia melakukan kejahatan perang dengan mengeksekusi warga sipil di Kota Bucha, Ukraina, adalah kebohongan yang mengerikan.

        Moskow menuding kebohongan tersebut bertujuan memfitnah militer Rusia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: