Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kurun Waktu Dua Pekan Jokowi Dibuat Dongkol Dua Kali, Momen yang Tepat untuk Reshuffle Pembantunya?

        Kurun Waktu Dua Pekan Jokowi Dibuat Dongkol Dua Kali, Momen yang Tepat untuk Reshuffle Pembantunya? Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Biasanya, Presiden Jokowi jarang menunjukkan kejengkelannya ke publik. Namun, dalam 2 pekan ini, Jokowi sudah 2 kali pidato, nadanya benar-benar sedang jengkel ke para pembantunya itu. Apakah dua momen ini akan jadi pemicu reshuffle? Jokowi belum mengarah ke sana, tapi ada yang beranggapan, ini momen terbaik bagi Jokowi melakukan perombakan kabinet.

        Kemarahan Jokowi terbaru disampaikan langsung di depan muka para menteri Kabinet Indonesia Maju, dalam sidang kabinet, Selasa (5/4). Namun, videonya baru ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

        Dalam sidang ini, Jokowi jengkel karena dua hal. Pertama, kenapa para menteri tidak menjelaskan ke publik terkait naiknya harga minyak goreng. Kedua, kenapa para menteri diam saat polemik soal kenaikan harga BBM jenis Pertamax ramai diperbincangkan rakyat.

        Marahnya Jokowi kali ini memang tak segarang saat Jokowi marah di acara pengarahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang digelar di Bali, Jumat (25/3) lalu. Pada acara itu, Jokowi terlihat sangat marah pada para menteri.

        Baca Juga: Biar Nggak Lupa Silakan Dicatat, Ini Daftar "Pembantu" Jokowi yang Berisik Soal Penundaan Pemilu

        Jokowi sedih melihat masih banyak Kementerin/Lembaga yang beli barang impor di Indonesia. Jika problem ini terus dipelihara, cuma kasih untung negara lain. Lapangan pekerjaan dia melimpah, keuntungan negara membengkak. Sebaliknya, dompet Indonesia mengempis.

        Saking kesalnya Jokowi pun menyinggung soal reshuffle. Namun, di marahnya kedua, Jokowi sama sekali tak menyinggung soal reshuffle.

        Apakah jengkelnya Jokowi kedua kalinya ini akan berakhir reshuffle kabinet Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berharap, Jokowi jangan cuma gertak sambal. Kasih hukuman keras ke pembantunya yang bikin jengkel. Kalau perlu, reshuffle.

        “Jika teguran-teguran itu muncul dari pengabaian para menteri terhadap visi misi Presiden, sebenarnya ini momentum reshuffle,” tukas Dedi, kemarin.

        Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Menurut dia, saat ini, momentum yang pas Jokowi menyegarkan jajarannya. Dia juga mengusulkan, agar reshuffle dilakukan kepada menteri yang sibuk bicara perpanjangan jabatan.

        Lalu apa kata PAN yang selalu disinggung setiap ada wacana reahuffle karena belum dapat jatah menteri? Wakil Ketua Umum PAN, Bima Arya mengatakan, sejumlah elite partainya berkumpul di kediaman Ketua Umum Zulkifli Hasan, semalam. Bima mengatakan, partainya akan berbicara situasi politik saat ini, termasuk kabar kocok ulang kabinet atau reshuffle yang kembali menguat beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Jenderal Andika Bolehkan Keturunan Anggota PKI Gabung TNI, Respons Anak DN Aidit: Jelas Bukan...

        Bima membenarkan Ketum PAN telah menjalin komunikasi dengan Jokowi. Namun, Bima mengaku tak bisa memastikan komunikasi itu khusus berbicara soal reshuffle kabinet atau soal apa. [UMM]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: