Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi tegas meminta para menterinya untuk tidak membicarakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatannya menjadi tiga periode.
Jokowi meminta jajarannya agar tidak berpolemik soal isu tersebut dan memerintahkan untuk fokus bekerja. Hal itu pun menuai sorotan dari pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga.
Baca Juga: Setop Debat Jokowi 3 Periode! Moeldoko: Jangan Jadi Bahan Gorengan Tak Berkualitas
Jamiluddin menilai, pernyataan Jokowi tersebut sangat tepat meski terkesan lamban. "Jokowi menyampaikan larangan itu setelah terjadi kegaduhan di tengah masyarakat," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Kamis (7/6).
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu juga menyoroti perubahan sikap presiden setelah mendapat tekanan. "Karena mayoritas masyarakat dengan tegas menolaknya," tegasnya.
Jamiluddin berpendapat bahwa Jokowi tampaknya sudah melihat wacana presiden 3 periode tidak menguntungkannya.
"Presiden justru terkesan makin tersudut akibat ulah beberapa menteri kepercayannya," lanjutnya.
Jadi, dirinya menyimpulkan, tekanan dari beberapa elemen masyarakat dan partai politik tampaknya efektif untuk mengubah sikap Jokowi.
"Tekanan ini tidak boleh kendor agar wacana presiden 3 periode benar-benar mati," tandas Jamiluddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: