Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bersama Pos Indonesia, Ulama Nahdliyin Dukung Kemandirian Ekonomi Pesantren

        Bersama Pos Indonesia, Ulama Nahdliyin Dukung Kemandirian Ekonomi Pesantren Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Ulama Nahdliyin mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui  kerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam bidang kurir, logistik, dan layanan jasa keuangan lainnya. Kemandirian ekonomi pesantren juga akan mendorong santri memiliki jiwa entrepreneur.

        Tokoh Ulama Nahdliyin Agus Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam mengatakan, pihaknya mendorong kemandirian ekonomi pesantren sehingga mampu mencari penghasilan sendiri. Tak hanya itu, kemandirian ekonomi pesantren juga akan memberi multiplier effect bagi lingkungan sekitarnya.

        Baca Juga: Mulai 1 Ramadan, Pos Indonesia Sebar Gerai di Pusat Perbelanjaan dan Rilis KemasanKhusus!

        Salah satu kemandirian ekonomi pesantren yang bisa dibangun adalah menciptakan usaha sendiri melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia. Pesantren bisa menjadi channel bisnis Pos seperti pengembangan Agen MyPos, O-ranger Santri, channel jasa logistik, dan layanan jasa Pos lainnya.

        Kerja sama itu pada dasarnya telah mulai dijalankan. Misalnya, beberapa pesantren di Sidoarjo dan Banyuwangi telah menjadi Agen MyPos. Bahkan, dalam waktu dekat, Agen MyPos pesantren juga akan dibuka di Depok, Sampang, dan lainnya.

        "Pengembangan MyPos untuk pesantren ini adalah untuk kepentingan umat. Karena di pesantren terdapat santri, jemaah, pengasuh, masyarakat, dan lainnya. Kehadiran MyPos akan memudahkan masyarakat mengirim surat, channel pembayaran, air, PDAM, pembelian pulsa dan lainnya,"kata Gus Aam kepada wartawan di Kantor Pos Ibukota, Jalan Kesenian, Jakarta, Rabu sore (6/4/2022).

        Menurutnya, keuntungan hadirnya MyPos di pesantren akan memudahkan warga di sekitar pesantren. Mereka tidak perlu kemana-mana untuk melakukan mengirim atau membayar tagihan.

        "Bayangkan kalau semua transaksi dilakukan di MyPos, ini nanti akan menjadi pemasukan cukup besar bagi lingkungan pondok. Ekonomi pondok pesantren bisa mandiri dengan kemampuan ekonominya sendiri,"jelasnya

        Baca Juga: Petugas Juru Antar Pos Indonesia: Garda Terdepan Salurkan Dana Bansos Kartu Sembako

        Gus Aam yang juga cucu pendiri NU ini mengungkapkan, jumlah pondok pesantren di Indonesia cukup banyak. Artinya, secara potensi cukup besar bagi Pos Indonesia untuk pengembangan MyPos di pesantren.

        Untuk pengembangan kerja sama lebih lanjut, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen Pos Indonesia.

        "Kami telah bertemu dengan jajaran manajemen Pos Indonesia, membahas terkait kerja sama kurir dan logistik. Kami membahas kerja sama saling menguntungkan antara ulama NU dan Pos Indonesia,"katanya

        Baca Juga: Peran Besar Pos Indonesia di Balik Sukses Penyaluran Bansos Kartu Sembako Kemensos

        Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas rencana pengembangan channel logistik. Layanan logistik ini untuk menggarap kiriman dalam jumlah besar yang tidak terlayani MyPos. Pesantren juga bisa bekerja sama dengan Pemda, pelaku usaha lokal, dan lainnya.

        "Tapi yang terpenting ini untuk memberdayakan pondok pesantren. Nanti pondok pesantren bisa membuat produk sendiri dan dikirim melalui logistik Pos, "ujarnya

        Adapun, SVP Retail Business PT Pos Indonesia Makky M Makmur mengatakan, kerja sama dengan ulama Nahdliyin adalah langkah Pos Indonesia mendorong ekonomi umat di lingkungan pesantren. Pesantren bisa menjadi Agen MyPos dan layanan jasa lainnya.

        "Agen MyPos pesantren juga upaya kami mendorong santri memiliki jiwa entrepreneurship, " ujarnya.

        Seperti diwartakan sebelumnya, Agen MyPos merupakan konsep mitra bisnis yang dikembangkan Pos Indonesia bagi komunitas atau pribadi. Nantinya, Agen MyPos akan memiliki keleluasaan membangun gerai MyPos. Gerai MyPos didesain dengan tampilan menarik, kekinian, dan fresh look, sesuai dengan karakter kalangan milenial. MyPos dibuat berbeda dengan gerai atau kantor Pos lainnya.  

        Gerai MyPos berlokasi di titik atau lokasi dimana banyak dikunjungi kalangan milenial, seperti mal, pusat perbelanjaan, kafe, atau tempat kongkow hingga pusat aktivitas masyarakat lainnya.

        Baca Juga: Pos Indonesia Kembangkan MyPos dan O-Ranger Santri

        "MyPos tak hanya hadir sebagai layanan kurir, logistik, dan berbagai layanan jasa keuangan lainnya, tetapi diharapkan menjadi pusat bisnis dan transaksi ekonomi,"pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: