Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BEM SI Lakukan Demonstrasi, Rocky Gerung: Mahasiswa Itu Kumpulan Otak, Bukan Kumpulan Dengkul

        BEM SI Lakukan Demonstrasi, Rocky Gerung: Mahasiswa Itu Kumpulan Otak, Bukan Kumpulan Dengkul Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan pandangannya seputar aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang berlangsung pada Senin (11/4/2022). Hal itu disampaikannya dalam sebuah video yang tayang dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official (9/4/2022).

        Dalam video itu, Rocky bersama dengan lawan bicaranya, Hersubeno Ali. Perbincangan mereka pun dimulai dengan Hersubeno menyinggung soal aksi Wiranto yang mengundang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara.

        Baca Juga: Hari Ini Mahasiswa Geruduk Gedung DPR RI, Eh Puan Maharani Bilang Jangan Ada...

        Lalu, disinggung pula nama-nama tokoh seperti Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan juga Ketua DPD RI Lanyalla Mahmud Mattalitti, yang disebut-sebut sebagai dalang aksi demonstrasi BEM SI yang dilangsungkan pada Senin, (11/4/2022).

        "Lanyalla Mattaliti disebut sebagai otak dari mahasiswa. Saya kira mahasiswa itu punya otak. Sehingga tidak perlu otak di balik otak," kata Hersubeno Ali sembari tertawa.

        "Ya itu pentingnya kita pahami mahasiswa itu kumpulan otak, bukan kumpulan dengkul. Jadi kita paham kalau ada mahasiswa yang terbujuk oleh kekuasaan maka dia artinya tidak punya otak," sahut Rocky Gerung.

        Bagi Rocky, peran pemuda di Indonesia sangatlah besar. Itu dapat dilihat dari sejarah yang ada, seperti salah satunya sumpah pemuda.

        "Tapi inspirasi itu selalu datang dari sejarah dan tidak ada misalnya mahasiswa yang tidak mengerti bahwa sejarah bangsa ini adalah sejarah perjuangan anak muda," katanya lagi.

        Mengutip Suara.com, BEM SI sedang melakukan aksi protes untuk menyampaikan total 18 poin tuntutan pada pemerintah. 18 poin yang dimaksud terdiri atas 12 tuntutan yang dilayangkan pada demo memperingati 7 tahun pemerintahan Jokowi yang digelar pada 21 Oktober 2021 ditambah dengan 6 poin lagi saat aksi tolak penundaan Pemilu 2024 pada 28 Maret 2022 yang lalu.

        Kini, aksi massa mahasiswa di bawah komando koordinator BEM SI, Kaharuddin menuntut kembali 18 tuntutan yang tak kunjung diwujudkan serta menambah 4 poin tuntutan lagi

        Baca Juga: Eng Ing Eng... Ternyata Gatot Nurmantyo Dukung Aksi Demo 11 April

        1. Menuntut pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang sebagai pembatalan Undang-undang Cipta Kerja.

        2. Menuntut serta mendesak perbaikan infrastruktur ekonomi Indonesia yang masif pada taraf rendah.

        3. Menuntut serta mendesak pemerintah untuk memaksimalkan pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia sesuai dengan potensi bangsa tanpa adanya sumber dana berupa utang asing.

        4. Menuntut pemerintah untuk mewujudkan kebebasan sipil sesuai amanat konstitusi, serta menjamin keamanan rakyat dalam berpendapat.

        5. Menuntut pemerintah untuk mewujudkan supremasi hukum dan HAM serta menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

        6. Menuntut pemerintah untuk melepas jabatan Firli Bahuri sebagai ketua KPK, membatalkan tes wawasan kebangsaan untuk KPK, serta memenuhi Perppu atas UU KPK 19/2019.

        7. Menuntut pemerintah untuk memberikan afirmasi PPPK guru berusia di atas 35 tahun dan masa mengabdi lebih dari 10 tahun untuk diprioritaskan kelulusannya

        8. Menuntut pemerintah untuk segera meningkatkan kualitas pendidikan dari segi kualitas guru maupun pemerataan infrastruktur penunjang pendidikan.

        9. Menuntut pemerintah untuk mengembalikan independensi Badan Standar Nasional.

        10. Mendesak Presiden untuk segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang sebagai pembatalan UU 3/2020 tentang Minerba.

        11. Mendesak pemerintah segera memenuhi target bauran energi dan segera melakukan percepatan transisi energi kotor menuju energi baru terbarukan.

        Baca Juga: Mahasiswa Lakukan Demonstrasi, Faizal Assegaf Sindir Telak Jokowi: Makanya Jangan Kebanyakan Bohong

        12. Mendesak pemerintah dalam penegakkan UU pornografi untuk menanggulangi konten pornografi yang menimbulkan tindakan pelecehan seksual.

        Adapun tuntutan tersebut bertambah 6 poin lagi saat aksi tolak penundaan Pemilu 2024 pada 28 Maret 2022 yang lalu, yakni:

        1. Mendesak presiden untuk memberikan sikap terhadap wacana penundaan pemilu dan presiden 3 periode karena menyalahi konstitusi.

        2. Mendesak presiden untuk meninjau ulang UU IKN yang dinilai bermasalah di beberapa pasal dari berbagai segi

        3. Mendesak pemerintah untuk menyelesaikan masalah harga minyak goreng.

        4. Mendesak pemerintah untuk mengusut mafia yang menjadi biang kerok polemik minyak goreng.

        5. Menuntut pemerintah untuk menyelesaikan konflik agraria.

        6. Menuntut komitmen presiden dan wakil presiden hingga akhir masa jabatannya.

        Bertepatan dengan demonstrasi kepada DPR RI pada Senin (11/4/2022), BEM SI melalui Instagram resmi badan tersebut menuntut kembali 18 poin sebelumnya yang belum direalisasikan serta memberikan 4 tambahan poin tuntutan berupa:

        1. Menuntut wakil rakyat untuk mendengar aspirasi rakyat, bukan aspirasi partai.

        2. Menuntut wakil rakyat untuk merealisasikan tuntutan aksi massa yang telah dilayangkan.

        3. Menuntut wakil rakyat untuk tidak melakukan amandemen terkait wacana penundaan pemilu dan presiden 3 periode.

        4. Mendesak wakil rakyat untuk segera memberikan kajian serta menyampaikan 18 tuntutan yang belum terwujud langsung kepada presiden.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Adrial Akbar
        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: