Politikus PDIP Masinton Pasaribu marah terhadap Menko Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebarkan big data hoaks pada masyarakat.
Masinton meminta agar Luhut yang menyebarkan persoalan big data penundaan pemilu untuk mundur dari jabatannya.
“Harusnya menko tersebut secara kesatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi telah menyebarkan big data hoaks,” tegas Masinton Pasaribu, Senin (11/4).
Baca Juga: Soal Demo BEM SI, Amien Rais Sentil Jokowi dan Luhut: Tidak Bisa Lagi Anda Berdua Melucu...
Mantan aktivis 98 itu awalnya memuji sikap ksatria Presiden Jokowi yang pada akhirnya berani menyuarakan penolakan terhadap wacana penundaan pemilu.
Dia menyebut sikap Jokowi ini sebagai tanggung jawab seorang pemimpin mengambil alih kekacauan yang dibuat bawahannya.
“Presiden Jokowi menyampaikan secara tegas dan gamblang bahwa tidak ada rencana agenda penundaan pemilu maupun perpanjangan masa periode," kata Masinton.
Dia lantas mempertanyakan ke mana menko hingga elite yang belakangan mendukung 3 periode masa jabatan presiden.
Padahal, kata dia, para menko Jokowi tidak punya kewenangan berbicara terkait politik.
“Pertanyaannya adalah ke mana menko yang menggalang dukungan palsu 3 periode masa jabatan presiden tersebut? Di mana batang hidung menteri pongah sok merasa paling kuasa itu?,” katanya.
Menurut Masinton, gagasan penundaan pemilu bukan dari Presiden Jokowi, melainkan pembantunya yang tidak memiliki kewenangan di bidang politik.
Masinton secara tegas minta menko Luhut Pandjaitan untuk mundur dari jabatannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti