Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Benarkan Pengeroyokan Ade Armando, Rocky Gerung Singgung Penanganan Hukum yang Mandek, Simak!

        Tak Benarkan Pengeroyokan Ade Armando, Rocky Gerung Singgung Penanganan Hukum yang Mandek, Simak! Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah aksi mahasiswa di Gedung DPR, Ade Armando muncul dengan kabar tidak sedap yang mana dirinya babak belur dipukuli massa.

        Setelah selamat dari amukan massa, Ade pun kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami cedera yang tidak ringan. Polisi pun terus berupaya menangkap pelaku pengeroyokan.

        Mengenai pengeroykan Ade Armando oleh massa tersebut, Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan pandangannya.

        Lewat video akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menjelaskan bahwa apa yang Ade alami harusnya tidaklah terjadi.

        Tak berhenti sampai di situ, Rocky melakukan “analisisnya” terkait mengapa Ade Armando bisa sampai bonyok dan sekarang dirawat di rumah sakit padahal diketahui Ade termasuk yang menolak penundaan pemilu dan Jokowi 3 Periode sebagaimana tuntutan mahasiswa.

        Menurut Rocky, citra Ade yang tak jarang disebut Buzzer menjadi salah satu penyebab terjadinya tindakan brutal tersebut.

        Baca Juga: Bahas Pengeroyokan Ade Armando, Rocky Gerung Sampai Sebut Jokowi dan Polarisasi Masyarakat, Simak!

        “Kapasitas Ade Armando tidak lagi dilihat dengan kacamata yang akademis bahwa Ade adalah seorang dosen. Yang dicitrakan di publik Ade adalah influencer, Ade adalah Buzzer. Jadi itu sebetulnya dasarnya mengapa terjadi kekerasan,” tegas Rocky dalam akun youtube miliknya, dikutip Selasa (12/4/22).

        “Bagi publik yang mengalami demagogi selama ini istilah buzzer dan influencer itu dianggap sebagai penjilat pengabdi istana yang berupaya memanipulasi data dan fakta. Jadi itu intinya,” tambah Rocky.

        Rocky juga menyinggung track record Ade dan para teman-temannya yang kerapkali dinilai Islamophobia dengan narasi yang mereka sampaikan bahkan sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

        Hal inilah yang Rocky sebut sebagai adanya Psiko-Sosial dari kasus bonyoknya Ade Armando yang mana apa yang Rocky sebut dengan Social Text sudah tidak lagi dipahami oleh masyarakat.

        Penanganan Hukum yang Mandek

        Rocky mengaitkan juga perihal penanganan hukum terhadap Ade Armando yang sampai saat ini meski sudah ada laporan ke pihak kepolisian bahkan di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, Ade masih belum dilakukan penindakan hukum.

        “Kita bisa sambungkan itu dengan berbagai macam laporan terhadap Ade Armando dan teman-temannya itu ngggak pernah diproses, jadi itu mengendap pada wilayah pikiran tadi pada social text yang pada masyarakat yang menganggap ‘kok nggak adil ya?’ kalau begitu mari kita laklukan keadilan jalanan,” tegas jelas Rocky.

        Baca Juga: Singgung Citra Buzzer, Rocky Gerung Blak-blakan Soal Penyebab Ade Armando Bisa Bonyok, Simak!

        Rocky pun menegaskan bahwa secara fakta sosiologis sosiologis kekerasan itu terjadi, namun lanjut Rocky secara norma kekerasan terhadap Ade Armando harusnya tidak terjadi.

        Atas dasar itu, Rocky “menyentil” penegak hukum yang mana seharusnya hal-hal seperti dijelaskan tadilah agar tidak bersikap diskriminatif.

        “Mestinya ini yang dikenali oleh aoparat penegak hukum yang memang diskriminatif,” tambah Rocky.

        Bikin Konten

        Diketahui Ade Armando datang dengan sejumlah orang bahkan saat pengeroyokkan terjadi Ade terlihat dibackup oleh seseorang yang diduga bagian dari timnya.

        Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Sampai Celananya Lepas, Refly Harun Singgung Kelompok Tak Tersentuh Hukum

        Diketahui hadirnya Ade adalah untuk keperluan konten salah satu komunitas yang dia pimpin.

        “Acara aksi tadi itu akan dijadikan sebagai salah satu konten untuk Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS,” tegas seorang wanita bermasker yang membuka Konfrensi Pers CokroTV di kanal Youtube mereka terkait pengeroyokkan tersebut, pada Senin (11/4/22).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: