Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sejak Inflasi Tinggi Terakhir Amerika pada 1981, Bitcoin dan Saham Melonjak!

        Sejak Inflasi Tinggi Terakhir Amerika pada 1981, Bitcoin dan Saham Melonjak! Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bitcoin (BTC) melihat dorongan singkat pada 12 April setelah Amerika Serikat melihat data Indeks Harga Konsumen (CPI) tertinggi sejak 1981.

        Melansir dari data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, Rabu (13/04), BTC/USD melonjak 400 dolar secara instan saat data dirilis. CPI AS naik 8,5% tahun-ke-tahun dan naik 1,2% pada bulan Maret saja, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

        Baca Juga: Tidak Ada Bitcoin di Dalamnya, Mozilla Hanya Terima Sumbangan Kripto PoS

        Yang paling dalam lebih dari 40 tahun, hasilnya menunjukkan tekanan inflasi yang aktif di seluruh ekonomi dan menyiratkan bahwa Federal Reserve memiliki banyak alasan untuk menebusnya. Kritik terhadap The Fed ada di mana-mana, termasuk dari orang-orang seperti ekonom tradisional, Steve Hanke.

        "CPI AS berada di level 8,5% yang berarti bahwa inflasi kemungkinan sudah dalam dua digit," tanggap Gabor Gurbacs, direktur strategi aset digital di VanEck.

        "Beberapa tahun yang lalu angka-angka semacam ini adalah cerita mitos yang terkait dengan Venezuela, Argentina, Zimbabwe, dan Weimar. Bank-bank sentral gagal. Sudah waktunya untuk rencana B," tambahnya.

        Reaksi Bitcoin sejalan dengan pasar saham yang berkorelasi, S&P 500 juga naik 1% di pasar terbuka dan Asia pulih dari kerugian sebelumnya.

        "Inflasi lebih buruk dari yang Anda kira, dan Bitcoin lebih baik dari yang Anda tahu," komentar CEO MicroStategy, Michael Saylor berkomentar, atas pernyataan Gurbacs.

        Akankah RSI memberikan bulls lagi?

        Sementara itu, sinyal on-chain memberikan harapan kepada beberapa analis pada hari itu meskipun BTC/USD kehilangan dukungan 40.000 dolar semalam.

        Utamanya di antara ini adalah indeks kekuatan relatif (RSI) Bitcoin, sekarang dipandang sebagai dalih potensial untuk perputaran tren.

        Akun Twitter populer BTCfuel mencatat kembali ke pembacaan ke 35 minggu ini, RSI dengan demikian mencetak pola, yang secara historis melihat kenaikan terjadi.

        Seperti yang dilaporkan sebelumnya, prediksi harga BTC termasuk bagian  terkecil lainnya turun menjadi 30.000 dolar pada bulan Juni sebagai hasil dari gambaran makro.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: