Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Punya Potensi Jumbo, PPI Komitmen Ciptakan Ekosistem Kopi

        Punya Potensi Jumbo, PPI Komitmen Ciptakan Ekosistem Kopi Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PMO Kopi Nusantara telah melaksanakan kegiatan dengan tema “Pendampingan Peningkatan Produktivitas Kopi Arabika Rakyat di Wilayah Jawa Barat" pada 12-13 April 2022, di Garut & Ciwidey. Dengan menjadi offtaker, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia / PPI Member of ID Food tidak hanya bergerak di hilir saja, tetapi juga berkomitmen mengembangkan budidaya di hulu dan menciptakan sebuah ekosistem kopi melalui PMO Kopi Nusantara yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.

        Saat ini PPI merupakan pilot project manager PMO Kopi Nusantara 2a & 2b di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan pendampingan ini merupakan aksi nyata sebagai tindak lanjut kick-off PMO Kopi Nusantara di Lampung beberapa waktu yang lalu oleh Menteri BUMN.

        “Potensi kopi di indonesia sangat besar, tercatat bahwa Indonesia menduduki posisi nomor 4 di dunia, dan 96% nya adalah perkebunan rakyat. Selain itu, 8.1% tingkat pertumbuhan ekspor Indonesia, sebanyak 99.8% ekspor berupa biji kopi. Konsumsi nasional kopi juga meningkat setiap tahunnya hingga 66.17% pada tahun 2022. Maka, kita perlu mengembangkan ekosistem bisnis kopi di Indonesia yang berkelanjutan dan mensejahterakan pelaku ekonomi dari hulu ke hilir. Hal ini tentu berdampak pada kesejahteraan petani melalui upaya peningkatan produktivitas dan kualitas biji kopi," ujar Dwi Sutoro, PMO Kopi Nusantara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (13/4/2022). Baca Juga: Gokil! Kementan Bersinergi Dorong Kopi Indonesia Ungguli Kopi Dunia

        Sementara, perwakilan dari Kementerian BUMN, Reynaldi Istanto, mengatakan bahwa BUMN tidak bisa menjadi menara gading yang bekerja sendiri, seperti yang sering disampaikan Pak Erick Thohir.

        "BUMN menyadari untuk meningkatkan value added dari kopi Indonesia dalam pasar domestik maupun global, diperlukan pembentukan ekosistem yang baik dari hulu hingga hilir. Maka dari itu dengan sinergi BUMN, Swasta, Lembaga R&D, dan Asosiasi kami melakukan intervensi sejak hulu, mulai dari pelatihan dan pendampingan agronomis bagi petani, peningkatan akses permodalan, penggunaan pupuk yang baik hingga kepastian off-taker,” kata Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chains tersebut.

        Andry Tanudjaja, Direktur Komersial & Pengembangan PPI, juga berharap kerja sama dengan berbagai pihak dalam PMO ini akan membuahkan hasil maksimal. "Kami berharap kolaborasi dari berbagai pihak ini akan mampu mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di Tanah Air dan mampu mengakomodasi kepentingan pelaku bisnis kopi hingga mendorong industri kopi dalam negeri untuk berdaya saing global," pungkas Andry.

        Pupuk Indonesia juga turut mendukung pelaksanaan PMO Kopi Nusantara melalui skema Makmur (“Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”) dengan melibatkan Pupuk Kujang sebagai penyedia pupuk, Petrosida sebagai penyedia obat pertanian, serta bimbingan teknis kepada petani binaan, baik dalam aktivitas pendampingan on-farm maupun off-farm.

        “Untuk pembelian pupuk non subsidi melalui Program Makmur, petani akan mendapatkan harga khusus yang lebih rendah dari kios retail pada umumnya. Hal ini sebagai komitmen keberpihakan Pupuk Indonesia kepada Petani," sebut Burmansyah, Project Manager Agrosolution Pupuk Indonesia. Baca Juga: Kopi Produksi Milenial Papua Jadi Primadona Festival Kopi Dunia di Amerika Serikat

        Petani Kopi tidak perlu khawatir untuk pengadaan input pertanian terutama pupuk, karena mendapatkan kemudahan akses permodalan melalui Bank BRI dengan Skema KUR bunga 6% per tahun dibayar panen. Sampai saat ini, telah terdaftar 1.016 orang Petani Kopi wilayah Kabupaten Garut dan sedang proses verifikasi permodalan Bank BRI dalam ekosistem PMO Kopi Nusantara ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: