Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Walau Tak Jadi IKN Lagi, Golkar Yakin Jakarta Akan Jadi Pusat Ekonomi dan Industri Kreatif!

        Walau Tak Jadi IKN Lagi, Golkar Yakin Jakarta Akan Jadi Pusat Ekonomi dan Industri Kreatif! Kredit Foto: Partai Golkar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar berharap Kota Jakarta bisa mempertahankan ciri khas "Kebetawiannya" meskipun tak lagi menyandang status Ibu Kota Negara atau IKN. Hal ini disampaikan Zaki pada diskusi kelompok terfokus yang berlangsung di Kantor DPD Golkar DKI, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/4/2022) sore.

        “Bagaimana Jakarta dengan kekhasannya Betawi itu bisa dipertahankan bahkan mungkin ke depan bisa dikembangkan lagi oleh pemerintah berikutnya," kata Zaki.

        Baca Juga: Novel Bamukmin dan Eko Kuntadhi Salaman Habis Bahas Soal Ade Armando, Netizen: Hidup Ini Sandiwara

        Focus group discussion (FGD) seri kedua yang diselenggarakan bekerja sama dengan Warta Kota Network ini mengambil tema "Jakarta Ibu Kota Ekonomi Kreatif". Selain Zaki, hadir sejumlah narasumber yaitu budayawan Ridwan Saidi, sineas Swastika Nohara.

        Hadir pula perwakilan Dinas Pariwisata DKI Jakarta Sherly Yuliana, perwakilan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beky Mardani, anggota Akademi Jakarta Margani M Mustar, dan perwakilan dari media Tribunnetwork yakni Serambi Indonesia serta Tribun Kaltim. Dua perwakilan yang disebut terakhir bergabung secara online.

        Pada kesempatan tersebut, Zaki--yang juga menjabat Bupati Tangerang--berharap Rancangan Undang-Undang (RUU) Kekhususan Jakarta segera rampung.

        "Karena yang terdekat memang bagaimana UU (Undang-Undang) Jakarta harus direalisasikan," ujarnya.

        Baca Juga: Serukan Denny Siregar Jangan Banyak Bacot, Novel Bamukmin: Saya Hari-harinya Berkelahi dan Tawuran!

        Zaki membayangkan nantinya kegiatan besar di Jakarta seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) dapat menjadi kegiatan berskala internasional.

        Selain PRJ, Jakarta kerap membuat agenda berskala nasional setiap tahunnya seperti Jakarta Fashion Week, Java Jazz Festival, Jakarta Food and Fashion Festival, hingga Jakarta International Motor Show.

        "Lalu bikin international movie week kalau mau jadi pusat budaya internasional. Kayak Pasar Baru, Kota Tua, itu kan ikon Jakarta dari zaman dulu," kata politisi berumur 48 tahun ini.

        Baca Juga: Gak Main-main, Pengamat Tuntut Jokowi Perintahkan Luhut Buka Big Data!

        Aliya, perwakilan PSI di FGD Golkar DKI Jakarta seri kedua, sepakat dengan pandangan Zaki. Menurutnya pemindahan IKN tetap membuat Jakarta sebagai pusat tren fesyen dan teknologi.

        "Diskusi ini sungguh menarik, saya melihat saat ini Jakarta menjadi trendsetter (pencipta tren). Apalagi di tahun 2045 nanti, generasi milenial akan berperan aktif dan berharap bisa menjadi industri kreatif," ucapnya.

        Pemred Harian Serambi Indonesia, Zainal Noor Arifin menilai Jakarta tak akan mengalami perubahan besar meski tak lagi menjadi IKN.

        Yang hilang dari fungsi Jakarta adalah kantor-kantor pemerintahan sebagian akan berpindah ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur (Kaltim).

        Baca Juga: Kritik Luhut Habis-habisan, Amien Rais: Dia Jadi Public Enemy Gara-gara Halusinasi!

        "Jakarta akan tetap jadi daerah istimewa seperti Aceh, Yogyakarta, dan Papua karena Jakarta itu dari dahulu sudah memiliki sejarah yang kuat," tegas Arifin.

        Pj Manajer Produksi Tribun Kaltim Fransina Luhukay mengatakan dengan kemajuan tekonologi informasi (TI) yang mumpuni, Jakarta dapat memosisikan diri sebagai Ibu Kota Ekonomi Kreatif Internasional. Pasalnya, segala sesuatu sangat terbuka dan penyebarannya sangat cepat.

        “Mestinya Jakarta itu naik kelas secara ekonomi, tidak hanya kembali ke sejarah. Tapi berikutnya seperti apa, ini kesempatan untuk Jakarta membuktikan eksistensi bahwa Jakarta sebagai sentra ekonomi kreatif internasional,” kata Fransina.

        Baca Juga: Nasdem Sebut Anies Baswedan Menang Pilkada Pakai Politik Identitas, Netizen: Ketahuan!

        Langkah berikutnya adalah Pemprov DKI Jakarta segera memetakan 17 sub sektor ekonomi kreatif yang ditetapkan Kementerian Parekraf RI berdasarkan kawasan.

        Harapannya, wilayah Jakarta tidak mengalami mati suri jika IKN dipindah, karena 17 sub sektor ekonomi tetap tumbuh di semua wilayah.

        “Jika sudah sama seperti provinsi lain, maka yang harus didorong agar maju adalah sektor pariwisatanya. Karena selama ini ada kelemahan narasi untuk memasarkan pariwisata di Jakarta sehingga tidak terlalu dilirik oleh masyarakat dari daerah lain,” timpal budayawan Ridwan Saidi.

        Tak tergantikan

        Baca Juga: Terkuak Gara-gara Pengeroyokan Ade Armando, Anies Baswedan Diduga Merekrut...

        Ketua LKB Beky menyatakan, Jakarta tidak akan tergantikan karena memiliki sejarah panjang di antaranya sebagai Kota Proklamasi dan Kota Perjuangan. Yang diperlukan saat ini adalah bagaimana seluruh partai politik seperti Golkar,Gerindra, PKS, dan lain-lain bersama pemerintah merumuskan kekhususan Jakarta ini.

        Beky optimistis usai tak lagi menyandang IKN, Jakarta akan menjadi pusat perekonomian khususnya untuk industri kreatif seperti produksi film-film.

        “Sepanjang ekonomi lebih dari 70 persen berada di Jakarta, saya yakin produksi film dan lain-lain tetap laku dan hidup. Dalam konteks ini, kita semua tau seluruh kota besar di dunia punya identitas budaya dan Jakarta sudah menyatakan Betawi adalah identitas budaya kota ini. Identitas Betawi di kota ini dalam UU perubahan nanti harus tetap ada dan diperkuat,” papar Beky.

        Baca Juga: Tanggapi Ancaman GP Ansor Maja, Siapa Sangka Begini Balesan Novel Bamukmin

        Ia menambahkan ketika UU No 3 Tahun 2022 tentang IKN disahkan Januari lalu, Jakarta diberi waktu hingga tahun 2024 untuk melakukan revisi.

        Menurutnya bila UU Nomor 29 tahun 2007 tentang daerah khusus Ibu Kota atau daerah kelainan Ibu Kota dicabut, otomatis Jakarta ikut ke UU 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah.

        Bioskop rakyat

        Sementara itu sineas Tanah Air Swastika Nohara melihat keterlibatan pemerintah sangat dibutuhkan dalam menumbuhkembangkan industri perfilman di Jakarta. Salah satunya lewat pembangunan bioskop rakyat demi mendorong minat masyarakat menyaksikan hasil ekspresi para seniman di industri film.

        Baca Juga: Kesal Gus Yaqut Disenggol, GP Ansor Maja Siap Hajar Novel Bamukmin: Mau Berapa Gigi Lagi Rontok?!

        Menurut dia, pemerintah juga harus membangun ruang-ruang terbuka publik yang didedikasikan untuk seni termasuk film dan seni lainnya. Kata dia, selama ini dukungan pemerintah sudah cukup baik, namun akan lebih optimal jika lokasinya diperbanyak atau penyebarannya diperluas.

        ”Harapan kami dari para sineas, dibikin lagi nih bioskop-bioskop rakyat yang berdiri sendiri tanpa harus menempel ke mal, meskipun nanti kualitas sound (pengeras suara) dan kelasnya di bawah mal. Itu enggak apa-apa yang penting bioskop sebagai tempat ekspresi seni itu punya rumah sendiri yang lebih mudah diakses oleh masyarakat,” ujar penulis skenario beberapa film layar lebar ini.

        Swastika menyadari diperlukan terobosan lain untuk mempertahankan Jakarta sebagai pusat ekonomi kreatif. Salah satunya adalah memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih mumpuni.

        Baca Juga: Gak Disangka, Begini Kronologi Ribut Denny Siregar dan Novel Bamukmin hingga Mau Adu Jotos!

        Caranya meningkatkan kurikulum kompetensi di sekolah-sekolah kejuruan, vokasi, universitas dan kursus-kursus di bidang seni, film, sastra, visual art dan sebagainya. Dengan begitu, kualitas perfilman di Tanah Air semakin baik.

        “Kalau beneran mau menjadi pusat ekonomi kreatif yang bagus, yah kami harus berbenah. Kami harus mempersiapkan diri dan memperbaiki caranya bagaimana? Kalau mau menjadi pusat ekonomi kreatif yang mumpuni kita harus miliki SDM yang lebih mumpuni lagi,” jelasnya.

        Sedangkan Sherly, yang merupakan Kasudin Parekraf Jakarta barat menjelaskan Pemprov DKI Jakarta telah membuat visi dan misi pariwisata urban di tahun 2022. Rencana ini telah digaungkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

        Ia mencontohkan pariwisata urban seperti taman, jembatan penyeberangan orang (JPO), bangunan-bangunan unik dan trotoar.

        Baca Juga: Ingin Mahasiswa se-Indonesia Demo Tiap Weekend, Amien Rais: Saya Yakin Allah SWT Akan...

        “Itulah yang selalu kami perbaiki dan kami buat bagus karena itu potensi dari Kota Jakarta untuk saat ini,” ujar Sherly.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: