Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Salah Satu Deklarator Ormas Nasdem, Irma Suryani Chaniago: Anies Sebenarnya adalah Sosok Nasionalis

        Salah Satu Deklarator Ormas Nasdem, Irma Suryani Chaniago: Anies Sebenarnya adalah Sosok Nasionalis Kredit Foto: Republika
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebuah video politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago menyebut Anies Baswedan sosok nasionalis viral di media sosial.

        Dalam video itu, Irma Suryani mengatakan Anies Baswedan dicomot oleh gerakan 212.

        “Seperti yang saya sampaikan tadi, Anies misalnya. Memang kemarin seperti Bang Hasan bilang, Anies ini kan cuman dicomot oleh 212. Kemudian diposisikan seolah-olah dia bagian 212,” ujar Irma seperti dikutip FIN dari tayangan video yang diunggah oleh akun Twitter @tukangrosok___ pada Minggu (17/4/2022).

        Baca Juga: Nyelekit Banget Kalau Habib Ini Udah Ngomong: Hanya Bangsa yang Tolol Mendukung Anies Baswedan

        Menurut Irma Suryani, Anies sebenarnya adalah sosok nasionalis. Anies, lanjut Irma, merupakan salah satu deklarator ormas Nasdem.

        “Saya kenal Anies loh. Karena dia adalah deklarator ormas Nasdem. Anies bukan orang seperti itu, dia orang nasionalis sebenarnya. Tapi karena kebutuhan kemarin, kebutuhan dia juga perlu menang, ya dia ambil itu politik identitas yang mendukung dia sebegitu kuat di Pilkada DKI, ya terpaksa harus diambil,” imbuh Irma Suryani.

        Dia menegaskan sejatinya Anies bukan orang yang memiliki prinsip politik identitas.

        “Sejatinya dia bukan orang yang memiliki prinsip politik identitas, bukan,” pungkasnya.

        Diketahui, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta merekomendasikan nama Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

        Anies dianggap sebagai sosok yang dekat dengan ulama, kiai dan para habib.

        “Pak Anies sendiri kedekatannya dengan kiai, ulama, dan habaib tidak perlu kami ragukan lagi,” kata Plt Ketua DPW PPP DKI Farhan Hasan Al-Amri, pada Jumat 14 April 2022.

        Farhan mengungkit kedekatan Anies Baswedan dengan elit PPP, salah satunya almarhum Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Dia menyebut, Lulung bahkan membela Anies-Sandiaga pasca Pilkada 2017.

        “Setelah berakhirnya Pilkada DKI memang kami punya kedekatan yang baik, karena PPP isinya banyak kiai dan ulama, serta habaib,” ujarnya.

        Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menjelaskan, bahwa pengurus pusat terbuka dengan aspirasi dari pengurus wilayah. Termasuk soal capres-cawapres 2024.

        “PPP itu memang mengembangkan proses-proses organisasi berbasis bottom-up. Maknanya adalah bahwa terbuka kesempatan bagi struktural PPP di bawah untuk menyuarakan aspirasinya,” kata Arsul.

        Maka dari itu, DPP PPP tidak ada masalah ada aspirasi duet Anies-Khofifah dari DPW PPP DKI Jakarta.

        Pengurus wilayah lain juga dipersilakan menyuarakan aspirasinya terkait paslon pilpres 2024.

        “Silakan kalau ada DPW atau bahkan DPC PPP yang menginginkan agar PPP mengusung paslon yang berbeda dari yang diusulkan oleh PPP DKI misalnya,” terang Wakil Ketua MPR ini.

        Arsul mengatakan, bagi DPP PPP semua usulan paslon pilpres masih terbuka.

        Nantinya akan diputuskan melalui forum permusyawaratan bernama Musyawarah Kerja Nasional untuk diputuskan siapa paslon yang bakal diusung.

        Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganggap keinginan masyarakat terhadap pasangan bakal calon presiden/wakil presiden masih sangat dinamis.

        “Sekarang masih tahun 2022, ke depan rasanya akan dinamis lagi. Karena berbicara politik 2024 pada akhirnya juga akan ada ikhtiar dari masing-masing partai politik dan masing-masing tokoh,” kata AHY.

        Hal itu disampaikan ketika dimintai tanggapannya soal hasil simulasi pilihan pada tiga pasangan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada bulan Maret 2022 disebutkan bahwa duet Anies Baswedan dengan AHY berpeluang menang pada Pilpres 2024.

        Ketika ditanya soal jalinan komunikasi dengan berbagai pihak, AHY membenarkan ada sejumlah tokoh yang membahas terkait dengan Indonesia ke depan.

        Hasil survei pada bulan Maret 2022 tersebut, dinilai AHY sebagai bagian dari proses demokrasi. “Ya, kalau ada harapan masyarakat maupun keinginan masyarakat nantinya,” ujar AHY. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: