Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cuma Fokus 'Hajar' Anies Baswedan, Refly Harun Sampai Minta Maaf Bilang Kalau PSI Tidak Akan...

        Cuma Fokus 'Hajar' Anies Baswedan, Refly Harun Sampai Minta Maaf Bilang Kalau PSI Tidak Akan... Kredit Foto: Instagram/Giring Ganesha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Refly Harun menilai PSI gagal menjadi partai politik yang kuat dan bisa bertarung pada Pemilu 2024.

        Refly mengaku dirinya tak yakin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa terus melangkah ke Pemilu 2024.

        “Dengan segala permohonan maaf, saya tidak yakin PSI bisa melangkah ke 2024,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (20/4).

        Pasalnya, menurut Refly, peak performance PSI adalah pada Pemilu 2019.

        “Pada Pemilu 2019, PSI muncul sebagai partai yang sangat mewakili anak muda,” tuturnya.

        Menurut Refly, publik saat itu pun berpikir PSI seperti PDIP, tetapi bernuansa muda.

        Baca Juga: Ade Armando Bonyok, Delpedro ke Refly Harun: Terlalu Berlebihan Jika Kita Bersimpati pada Kasus Itu!

        “Kritis dan antikorupsi, itu yang kelihatan dari PSI. Namun, makin ke sini, makin terlihat PSI hanya fokus pada satu orang, yaitu Anies Baswedan,” ungkapnya.

        Refly menilai bahwa PSI menganggap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai musuh bebuyutan.

        Jika hal itu hanya dilakukan oleh DPD PSI DKI Jakarta, Refly menilainya sebagai sesuatu yang wajar.

        Sebab, PSI memang partai oposisi di DKI Jakarta.

        Baca Juga: Denny Siregar Ngajak Novel Bamukmin Adu Jotos, Gus Nur: Mana Ada Buzzer Bahas Persoalan Fundamental!

        “Namun, kalau semua DPP ikut-ikutan beroposisi dengan gubernur DKI dan tak punya catatan kritis terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, di situlah PSI gagal menjadi partai politik anak muda,” paparnya.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: