Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemendikbudritek: Sebanyak 62.955 Satuan Pendidikan Sudah Mendaftar Kurikulum Merdeka

        Kemendikbudritek: Sebanyak 62.955 Satuan Pendidikan Sudah Mendaftar Kurikulum Merdeka Kredit Foto: Kemendikbudristek
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi tingginya animo satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Hingga Rabu (20/4/2022), tercatat sebanyak 62.955 satuan pendidikan sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

        Menindaklanjuti kondisi tersebut, Ditjen GTK menggelar Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang membahas berbagai topik dan praktik Kurikulum Merdeka. Penyelenggaraan webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kepala satuan pendidikan dan guru dalam mempersiapkan implementasi Kurikulum Mandiri secara mandiri di masing-masing wilayah. Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 7.000 kepala sekolah dan guru dari satuan pendidikan di seluruh Indonesia itu kali ini mengangkat tema "Filosofi Kurikulum Merdeka".

        Baca Juga: Kemendikbudristek Berkomitmen Benahi Iklim Lingkungan Belajar demi Tingkatkan Kesejahteraan Anak

        Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Iwan Syahril dalam sambutannya mengapresiasi langkah-langkah pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk seri webinar. Menurutnya, langkah tersebut dapat memperkaya pengetahuan dan menyamakan visi bersama dalam mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemendikbudristek dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah adanya pandemi Covid-19. Krisis pembelajaran meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta mengakibatkan hilangnya pembelajaran (learning loss).

        "Untuk menjawab krisis pembelajaran tersebut, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada Jumat, 11 Februari 2022 lalu. Arah kebijakan Kurikulum Merdeka lebih fokus pada materi yang esensial, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik," jelas Iwan dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).

        Iwan juga menuturkan bahwa penyelenggaraan Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar diharapkan dapat memberikan dukungan bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk memperoleh pemahaman terkait Kurikulum Merdeka secara menyeluruh.

        "Ini merupakan salah satu upaya untuk saling belajar dan berbagi antarsesama guru dan pendidik yang sejatinya harus tumbuh menjalar di dalam diri guru masing-masing, tumbuh untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat sehingga mampu memberikan layanan pembelajaran yang optimal bagi peserta didik," terangnya.

        Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, mengatakan bahwa seri webinar ini dapat menjadi wahana berbagi praktik baik bagi kepala sekolah dan guru-guru yang telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah penggerak. Dengan begitu, sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bisa mendapatkan gambaran yang nyata bagaimana penerapan kurikulum merdeka di sekolah.

        Webinar tersebut menurut Rachmadi dipandang sebagai langkah untuk mengajak dan mendorong kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Platform tersebut menjadi media pembelajaran yang akan "mendampingi" pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

        Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar akan dilaksanakan pada 18 April sampai dengan akhir bulan Juni 2022. Hal ini mempertimbangkan waktu Implementasi Kurikulum Merdeka yang akan dilaksanakan pada awal semester baru, yakni Juli 2022 bagi satuan pendidikan yang memilih pilihan (kurikulum) Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.

        "Setiap seri webinar akan membahas topik-topik yang berkaitan dengan persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri, antara lain Filosofi Kurikulum Merdeka, Struktur Kurikulum Merdeka, kurikulum operasional tingkat satuan pendidikan, capaian pembelajaran, asesmen, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, layanan helpdesk, komunikasi belajar yang mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka, serta beberapa topik menarik lain yang akan disajikan kemudian," tambah Rachmadi tentang perencanaan program webinar ke depannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: