Orang-orang Rusia Panik hingga Menarik Uang 9,8 Miliar Dolar, Bahayakah?
Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
Rumah tangga Rusia menarik mata uang asing senilai 9,8 miliar dolar AS dari rekening mereka pada bulan Maret. Bank sentral, pada Rabu (20/4/2022) negara itu juga memotong pinjaman perusahaan baru sekitar sepertiga, karena sanksi barat atas peristiwa di Ukraina menakuti konsumen.
"Kuartal itu sulit, terus terang. Itu sangat mengkhawatirkan pada saat-saat tertentu, tetapi yang paling penting, situasinya berhasil stabil," kata Alexander Danilov, direktur departemen regulasi dan analitik perbankan bank sentral, dilansir Reuters.
Baca Juga: Kemhan Jaga Kerahasiaan Kematian Personel Militer Rusia di Ukraina karena...
"Sektor perbankan menghadapi arus keluar dana penduduk yang signifikan ... pada akhir Februari," katanya.
"Orang-orang mengambil uang dari rekening mereka dengan panik, takut akan keselamatan mereka," ujarnya menambahkan.
Dana yang disimpan dalam deposito turun 1,2 triliun rubel (14,72 miliar dolar) pada Februari, kata bank tersebut dalam laporan bulanan tentang perkembangan sektor perbankan Rusia, dan penurunan berlanjut pada Maret, dengan arus keluar sebesar 236 miliar rubel.
Berbeda dengan laporan sebelumnya di seri ini, bank sentral tidak mengungkapkan keuntungan sektor perbankan.
Rebound ekonomi yang menghidupkan kembali pertumbuhan pinjaman dan mendorong minat pada aset real estat melihat bank-bank Rusia membuat rekor laba 2,4 triliun rubel tahun lalu, tetapi konsekuensi dari tindakan Rusia di Ukraina telah membuat pengulangan tidak mungkin terjadi.
Pinjaman konsumen turun 1,9% pada Maret karena sektor perbankan terpukul dari kenaikan suku bunga darurat oleh bank sentral, kenaikan harga menekan pendapatan konsumen dan ketidakpastian tentang prospek pekerjaan menyebar.
Bank sentral lebih dari dua kali lipat suku bunga utamanya menjadi 20% pada 28 Februari saat gelombang pertama sanksi melanda, sebelum memangkasnya menjadi 17% pada 8 April (RUCBIR=ECI). Diperkirakan akan menurunkannya lebih lanjut pada pertemuan dewan berikutnya pada 29 April.
Volume pinjaman hipotek meningkat sebesar 2,1% pada bulan Maret menjadi sekitar 300 miliar rubel, yang diturunkan oleh bank sentral ke program hipotek yang dikelola negara.
Tetapi mereka memperkirakan pertumbuhan pinjaman hipotek melambat menjadi 10%-15% pada 2022, dari lebih dari 30% pada 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto