Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Media Rusia Soroti Pernyataan Indonesia yang Ajak Putin ke G20

        Media Rusia Soroti Pernyataan Indonesia yang Ajak Putin ke G20 Kredit Foto: AP Photo
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Kantor berita terkemuka Rusia, TASS, menyoroti sikap tegas dari Indonesia, yang mengundang semua pemimpin G20 ke KTT mendatang, termasuk Presiden Vladimir Putin.

        Dalam artikelnya yang dirilis pada Jumat (24/4/2022), TASS mengutip pernyataan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, yang menyampaikan bahwa semua negara di G20 telah menerima undangan untuk hadir di KTT. 

        Baca Juga: Setelah Amerika Cs Walk Out, Pakar Membaca Arah Nasib KTT G20 Indonesia

        Undangan yang telah dikirim itu, kata TASS, tidak terkecuali untuk pemimpin Kremlin.

        "Para pemimpin semua negara G20 telah diundang ke KTT mendatang di Indonesia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan itu pada hari Kamis. Ketika ditanya apakah Putin akan hadir pada KTT G20 yang dijadwalkan berlangsung di pulau wisata Bali di Indonesia, menteri itu menjawab: 'Ya, kita (telah) memberi undangan'. Dia menambahkan bahwa undangan ke acara tingkat atas itu telah dikirim sebelumnya," tulis TASS mengutip ucapan Sri Mulyani.

        Dalam artikelnya itu, TASS juga menukil pernyataan Sri Mulyani, yang tampaknya merujuk pada Pertemuan 2nd FMCBG G20 yang diadakan di Washington DC, Amerika Serikat (AS). 

        Seperti diketahui, dalam pertemuan pada Rabu (20/4) itu, turut hadir Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov. Namun, saat Siluanov berbicara dalam tautan video, perwakilan dari sejumlah negara maupun lembaga keuangan dunia memilih untuk meninggalkan ruangan alias 'walk-out'.

        Di antara yang keluar termasuk Menteri Keuangan Kanada, Ukraina, Belanda, AS, Presiden Bank Sentral Eropa, hingga Komisiaris Ekonomi Uni Eropa, Paolo Gentiloni.

        Aksi walk-out dari sejumlah delegasi itu tidak lain sebagai tanggapan atas invansi Rusia ke Ukraina.

        Sementara, oleh Sri Mulyani, tindakan walk-out dari sejumlah delegasi dianggap sebagai bentuk lain dari ekspresi politik dan tidak menghalangi substansi yang penting dalam diskusi Rabu.

        "Dalam hal mengatur pertemuan itu sendiri, seperti yang kita lakukan kemarin, itu tidak mudah, tetapi, pada akhirnya, mereka semua berada di ruangan yang sama. Tetapi jika Anda tidak setuju dan ingin mengungkapkan ini (… ), Anda walk-out."

        "Itu ekspresi politik yang lain, tapi tidak menghalangi kita bicara soal substansi yang penting. Jadi ini harus dapat dikelola dan dilakukan," bunyi pernyataan Sri Mulyani dikutip TASS, dalam artikel bertajuk 'Semua Pemimpin G20, Termasuk Putin, Diundang ke KTT Indonesia (Kata) Menteri'.

        Dalam penutupnya, TASS mengulas laporan dari media AS, Bloomberg yang menyebut bahwa AS telah menuntut agar Indonesia mengecualikan Putin dari G20. Kemudian jika Jakarta tidak melakukan itu, maka beberapa negara mungkin akan mengirim delegasi tingkat yang lebih rendah ke pertemuan tersebut. 

        Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, sementara itu, mengatakan bahwa keputusan tentang partisipasi Putin dalam KTT akan tergantung pada situasi dan Kremlin sebagian besar akan dipandu oleh posisi negara tuan rumah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: