Waduh, Waktu Tempuh Mudik Lebaran 2022 Jakarta-Semarang Diprediksi Hingga 13 Jam
Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) kembali mengingatkan masyarakat agar melakukan mudik lebaran 2022 lebih awal. Pasalnya, melakukan mudik saat puncak arus mudik, dikhawatirkan terjadi kepadatan.
"Bayangkan saja jika dilakukan pada puncak mudik lebaran maka waktu tempuh Jakarta ke Semarang diperkirakan bisa mencapai 12 hingga 13 jam," tegas Menhub Budi Karya Sumadi usai menggelar Rakor Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2022 yang dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Plaza Tol Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (23/4/2022).
Baca Juga: Prediksi Membludaknya Arus Mudik Lebaran, Pemerintah Gelar Rakor Kesiapan Mudik
Budi menjelaskan pihaknya sudah melakukan simulasi perjalanan mudik lebaran. Diprediksi jika mudik dilakukan pada puncak arus mudik maka angka rasionya itu sangat tinggi atau mendekati titik macet sehingga mudik harus mulai dilakukan pada 25 April 2022 mendatang.
"Kalau terjadi kemacetan tentu mereka yang mudik mengalami masalah untuk sampai Semarang bisa 12 sampai 13 jam ini suatu yang tak mengenakkan bahkan mungkin macet tidak bergerak," tegasnya.
Senada dengan Menhub Budi, Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan jangan sampai masyarakat melakukan mudik pada puncak mudik. Begitu pun sebaliknya, jangan sampai pulang ketika puncak arus balik. Dengan demikian, maka titik kepadatan yang diprediksi akan terjadi bisa dikurangi.
Baca Juga: Menko PMK Pimpin Rapat Kesiapan Angkutan Mudik untuk Wilayah Jateng
"Lebih enak menghindari kemungkinan macet maka lebih dini mudik itu lebih baik kemudian nanti juga pulangnya gitu, lebih awal pulang itu lebih baik. Maka, kemacetan yang diperkirakan akan terjadi bisa dikurangi semaksimal mungkin," ungkapnya.
Menurutnya, ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah dalam menyambut lebaran antara lain tata kelola lalu lintas, keadaan pandemi, ketersediaan bahan pokok, dan antisipasi terjadinya bencana. Empat hal itu dinilainya sudah dipersiapkan dengan baik oleh Jabar.
"Tadi juga saya sudah mendapat penjelasan dari Pak Kapolda dan Pak Wagub, itu tadi keempatnya sudah ditangani dengan baik di provinsi Jabar, jadi tidak melulu tata kelola lalu lintas tapi dari semua aspek tadi juga sudah diperhatikan dan dirapatkan dengan baik," jelasnya.
Muhadjir juga meminta masyarakat agar dapat mempersiapkan mudik dengan baik termasuk dari aspek kesehatannya. Jangan sampai, para pemudik datang atau pulang dengan membawa virus Covid-19. Kemudian, dia juga mengingatkan masyarakat agar dapat melakukan mudik dini.
"Jangan menikmati macet, lebih enak menghindari kemungkinan macet maka lebih dini mudik itu lebih baik kemudian nanti juga pulangnya gitu, lebih awal pulang itu lebih baik. Maka, kemacetan yang diperkirakan akan terjadi bisa dikurangi semaksimal mungkin," tegasnya.
Baca Juga: Kurangi Beban Tol, Kapolri Imbau Masyarakat Mudik Melalui Jalur Alternatif
Adapun, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatajan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan sejumlah upaya agar masyarakat melakukan mudik dini demi mengurangi mobilitas ketika Idul Fitri. Salah satunya dengan mendorong para pengusaha membayarkan THR lebih cepat.
"Kemarin saya bertemu dengan beberapa pengusaha untuk segera memberikan THR lebih awal karena kalau THR lebih awal diberikan maka mereka juga akan pulang lebih awal. Karena memang Jabar buruhnya banyak dan pabriknya sangat banyak," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga meliburkan jutaan santri di Jabar sejak tanggal 15 Ramadan. Hal itu dilakukan agar para santri itu dapat segera pulang ke daerah asalnya masing-masing tanpa mesti menunggu puncak arus mudik.
Baca Juga: Free Vaksin Booster di J99 Tower, Pembuka Program Mudik Gratis Bareng MS Glow 2022
"Untuk para santri, saya mengimbau tanggal 15 ramadan kemarin untuk segera diliburkan karena memang Jabar 15 ribu pondok pesantren dan 4,8 juta santri yang ada di Jabar," katanya.
Uu juga menyatakan kesiapan Jabar untuk dapat menyambut libur lebaran mendatang. Kesiapan yang dimaksud seperti dengan melakukan perbaikan kondisi jalan yang rusak hingga pengamanan di tempat wisata.
"16 juta jiwa lebih diperkirakan akan datang ke Jabar dan yang akan keluar dari Jabar diperkirakan 8 juta lebih artinya semua memerlukan persiapan dan Insyaallah kami siap," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: