Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Archi Sepakati Penunjukan Direksi Baru

        Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Archi Sepakati Penunjukan Direksi Baru Kredit Foto: Archi Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Archi Indonesia Tbk (Archi) pada hari ini telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2022. RUPST ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh Perseroan setelah menyelesaikan Penawaran Umum Perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada bulan Juni 2021 lalu. 

        RUPST dihadiri oleh pemegang saham dengan jumlah saham sebesar 21.488.091.900 saham, yang mewakili 86,52% (delapan puluh enam koma lima dua persen) hak suara dari seluruh pemegang saham Perseroan per posisi penutupan perdagangan pada hari Jumat (1/42022), di mana RUPST telah menyetujui keseluruhan mata agenda yang dirapatkan, di antaranya, persetujuan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2021, penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2021, perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta pelaporan Penggunaan Dana Hasil IPO.

        Baca Juga: Sepekan Jelang Hari Raya Idulfitri, Bursa Diwarnai Pencatatan Saham, Obligasi, Sukuk, dan Waran

        "Kami mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang telah diberikan para pemegang saham, jajaran manajemen serta seluruh karyawan Perseroan selama tahun 2021. Meskipun kami melihat tahun 2022 tetap menjadi tahun yang penuh dengan tantangan, kami berharap jika langkah-langkah konsolidasi strategis yang telah kami lakukan dapat mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan secara berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang, dan pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan," kata Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (1/5/2022()

        Hasil RUPST

        RUPST telah menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2021, yakni sebesar USD200.000 ditetapkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisanya sebesar USD74.868.148 dicatat sebagai Laba Ditahan Perseroan. 

        Selanjutnya, RUPST juga telah menyetujui pengunduran diri dari Bapak Adam Jaya Putra dan Bapak Shawn David Crispin dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan, serta Bapak Ali Abbas Badre Alam dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan. Di sisi lain, RUPST mengangkat Bapak Rudy Suhendra sebagai Direktur Utama Perseroan, lalu Bapak Hidayat Dwiputro Sulaksono serta Bapak Scott Gerald Atkinson sebagai Direktur Perseroan yang baru, serta Bapak Kenneth Ronald Kennedy Crichton sebagai Komisaris Utama dan Bapak Jhoni Ginting sebagai Komisaris Independen Perseroan.

        Baca Juga: RUPST CIMB Niaga Selesai Digelar, Ini Detail Hasil Kesepakatannya

        Dengan perubahan tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, efektif setelah RUPST, menjadi sebagai berikut:

        • Komisaris Utama : Kenneth Ronald Kennedy Crichton
        • Komisaris : Rizky Indrakusuma 
        • Komisaris : Abed Nego
        • Komisaris Independen : Dr. Ir. Bambang Setiawan
        • Komisaris Independen : Hamid Awaluddin
        • Komisaris Independen : Jhoni Ginting
        • Direktur Utama : Rudy Suhendra
        • Direktur : Christian Emanuel David Sompie
        • Direktur : Hidayat Dwiputro Sulaksono
        • Direktur : Scott Gerald Atkinson

        RUPST juga membahas Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2021, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, dengan rincian sebagai berikut:

        • Dana hasil penawaran umum : Rp931.875.000.000,-
        • Biaya emisi penawaran umum : Rp26.688.692.629,-
        • Realisasi penggunaan dana penawaran umum:

        o Pembayaran sebagian pokok utang bank : Rp859.925.514.430,-

        o Pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja : Rp45.260.792.941,-

        • Sisa dana hasil penawaran umum : Rp0,-

        Penggunaan dana hasil IPO Perseroan telah sesuai dengan rencana yang telah disampaikan di dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

        Baca Juga: Bisnis Energi Makin Strategis, Analis Sebut Saham PGAS Bisa Masuk Indeks MSCI

        Prospek Bisnis Perseroan

        Melihat kondisi terkini terkait salah satu pit milik Entitas Anak, PT Tambang Tondano Nusajaya (PT TTN) yang mengalami kejadian bencana alam pada awal bulan Januari 2022, Perseroan memperkirakan hal tersebut akan berdampak terhadap jumlah produksi emas sekitar 25% untuk tahun 2022, dan akan berdampak juga terhadap kinerja keuangan Perseroan. Namun demikian, Perseroan memiliki polis asuransi yang cukup komprehensif sehubungan dengan kerusakan (Damage) dan Business Interruption.

        Baca Juga: Emiten MTMH Setelah IPO Sahamnya Naik 25%

        Kinerja operasional Perseroan selama kuartal pertama tahun 2022 telah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana jumlah produksi emas berhasil mencapai target yang direncanakan. Selain itu, proses remediasi untuk pit yang terdampak juga berjalan sesuai jadwal. Per tanggal 20 April lalu, Perseroan telah mulai melakukan perbaikan jalan akses serta dinding di dalam pit. 

        Secara keseluruhan, tahun 2022 Perseroan berencana untuk berfokus pada optimalisasi pit-pit tambang lainnya yang beroperasi sementara mengambil langkah-langkah remediasi agar pit yang terdampak bencana dapat kembali beroperasi sesuai jadwal. Selain itu, Perseroan juga akan terus mengimplementasikan langkah-langkah strategis efisiensi biaya, serta terus memastikan keberlangsungan aktivitas eksplorasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: