Anggota MUI Depok Nuim Hidayat menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bikin ulah lagi karena disebut sepakat mengganti peringatan Kenaikan Isa Almasih diganti dengan “Kenaikan Tuhan Yesus”. Kemudian menyepakati juga wafat “Isa Almasih” diganti dengan Wafat "Tuhan Yesus".
"Dalam pertemuannya dengan para Uskup Indonesia di di aula Catholic Center Keuskupan Amboina, 23 April 2022 lalu, dilakukan beberapa kesepakatan itu," kata Nuim. Diantaranya yang perlu disorot adalah kesepakatan hari libur nasional," katanya.
Nuim mengaku sangat kecewa dengan langkah Yaqut dan tentu saja mengecewakan umat Islam.
"Penggantian Kenaikan Isa Almasih diganti dengan “Kenaikan Tuhan Yesus”, maka secara tidak langsung mendorong umat Islam Indonesia untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan. Entah bagaimana cara berfikir Menteri Agama sehingga menyetujui rencana penggantian nama hari libur untuk umat Kristen/Katolik ini," pungkasnya.
Nuim menilai Yaqut seharusnya paham, para pendiri bangsa ini, telah bijak mengambil hari libur nasional untuk umat Kristen dengan nama hari Kenaikan Isa Al Masih atau hari Wafat Isa Al Masih.
"Ini adalah penamaan yang netral. Bila diganti dengan Tuhan Yesus, maka ini menunjukkan bahwa Yaqut kurang faham sejarah bangsa ini. Dan juga menunjukkan tokoh-tokoh Kristen/Katolik tidak atau kurang toleran terhadap umat Islam yang merupakan mayoritas di negeri ini Mereka tentu tahu umat Islam hanya mengakui Yesus atau Isa sebagai nabi bukan Tuhan,"
Dia pun meminta kejelasan sikap Yaqut akan berpihak kepada siapa.
"Sebagai seorang Muslim, harusnya Menteri Agama mempunyai sikap yang jelas menyangkut aqidah Islam. Bukan menuruti semua keinginan tokoh-tokoh non Islam. Beristighfarlah Yaqut, atau anda ini wakil siapa?," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: