Gawat, Konflik Internasional Kata Pakar Bisa Berimbas Buruk ke Indonesia
Kredit Foto: Reuters/Umit Bektas
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai konflik internasional saat ini sangat mungkin berimbas buruk ke Indonesia.
Dalam konteks imbas terhadap Indonesia, menurut Bhima, konflik Ukraina dan Rusia berpotensi besar.
Baca Juga: Indonesia Diperingatkan China akan Hadapi Bahaya dari Aliansi Amerika, ASEAN Bersiap
Tidak hanya itu, Bhima juga menyebut bahwa penguncian (lockdown) yang terjadi di China berdampak terhadap ekonomi negara.
"Itu mengganggu rantai pasok beberapa kebutuhan impor industri Indonesia," ujar Bhima kepada GenPI.co, Senin (9/5/2022).
Bhima melanjutkan, pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen belum tentu berjalan pada kuartal berikutnya.
Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2022 sebesar 5,01 persen secara year to year (yoy) dibandingkan 2021.
Menurut Bhima, hal tersebut didorong kebaikan harga komoditas dan peningkatan permintaan batu bara dan minyak kelapa sawit di pasar internasional.
Sayangnya, perekonomian nasional ke depan akan menghadapi tantangan karena kenaikan harga komoditas.
"Tidak hanya membuat neraca dagang surplus, harga pangan dan energi akan meningkat," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Bhima, kenaikan suku bunga secara global mendorong perbankan menyesuaikan bunga pinjaman.
"Ini akan menekan penarikan pinjaman atau kredit baik untuk modal kerja, pengusaha maupun pinjaman konsumsi," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto