PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 25 persen dari laba bersih perseroan atau sekitar Rp757 miliar.
Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Adapun dividen tersebut akan diberikan kepada pemegang saham dan menyetujui Negara Republik Indonesia miliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan.
Baca Juga: Cuan Besar,Telkom Bakal Tebar Dividen Rp14,86 Triliun di Tahun Ini!
“Atas dasar pencapaian kinerja yang solid di tahun lalu, BSI memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 25% atau senilai Rp757 miliar. Adapun sebesar 20% disisihkan sebagai cadangan wajib dan sisanya sebesar 55% dialokasikan sebagai laba ditahan,” ujar Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, Jumat (27/5/2022).
Heri mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI juga menetapkan sebesar 20 persen laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan dan sebanyak 55 persen dari laba bersih tahun lalu dialokasikan sebagai laba ditahan.
Heri menjelaskan sepanjang tahun lalu di tahun pertama sejak merger pada 1 Februari 2021, BSI mampu menunjukkan kinerja yang solid dengan membukukan laba bersih sebesar Rp3,02 triliun, naik 38,45 persen secara year on year (yoy).
Secara rinci besaran dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham yakni Rp757.051.214.975. Dividen yang akan dibagikan ini sekurang-kurangnya ekuivalen dengan Rp18,41 per lembar saham.
Hery menambahkan bahwa pemberian dividen payout ratio sebesar 25 persen tersebut mempertimbangkan komitmen BSI untuk terus memberi nilai kepada shareholder dan menghadirkan value kepada stakeholder melalui rencana ekspansi bisnis ke depan.
Baca Juga: Beberkan Alasan Jokowi Tunjuk Luhut Urus Minyak Goreng, Ruhut Sitompul: Apapun Tugasnya...
“Keputusan tersebut juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perusahaan,” ujarnya.
Hery pun menekankan dengan kinerja yang terus tumbuh, BSI semakin siap menjadi energi baru untuk Indonesia. Sehingga, lanjut dia, perbankan syariah diharapkan mampu menjadi prioritas & kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.
"Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja BSI akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan," ungkapnya.
Baca Juga: Mulai dari AHY hingga Grace Natalie, Banjir Doa Buat Anak Ridwan Kamil di Swiss
Selain pembagian dividen tunai, dalam RUPST para pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan, di mana hal ini terkait langkah pemerintah untuk memasukan saham Seri A Dwiwarna ke BSI.
Saham Seri A Dwiwarna ini merupakan saham khusus Negara Republik Indonesia yang memberikan hak istimewa pada pemegang saham, di antaranya menyetujui persetujuan rapat umum pemegang saham serta menyetujui perubahan permodalan perusahaan.
“RUPST juga menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Ini terkait masuknya Saham Seri A Dwiwarna kepada BSI. Kami berharap adanya saham Dwiwarna ini semakin memperkuat BSI untuk menjadi motor bagi kemajuan industri keuangan syariah nasional,” ujar Heri
Pada kesempatan ini, Bank Syariah Indonesia juga mengumumkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2021 yang diselenggarakan di Wisma Mandiri lantai 11 Jakarta Selatan.
Baca Juga: Selfie Depan Gereja, Abu Janda Sindir UAS: Abaikan Manusia Biadab, Bilang di Salib Ada Jin Kafir!
Sebanyak enam agenda acara yang diputuskan dalam RUPS Tahunan ini yaitu persetujuan laporan keuangan tahun buku akhir Desember 2021,persetujuan penggunaan laba bersih tahun 2021, remunerasi direksi, komisaris dan Dewan Pengawas Syariah 2022, persetujuan penunjukan kantor akuntan publik; persetujuan perubahan susunan Dewan Pengawas Syariah, dan persetujuan perubahan anggaran dasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: