Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buka Kontes Aglaonema Nusantara, Wapres Dorong Pengembangan Tanaman Hias Lokal

        Buka Kontes Aglaonema Nusantara, Wapres Dorong Pengembangan Tanaman Hias Lokal Kredit Foto: Humas Wapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi Covid-19 yang melanda menyebabkan masyarakat mencari cara untuk dapat mengatasi kepenatan dalam mengisi kegiatan selama di rumah saja, salah satunya dengan merawat tanaman hias. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyebutkan pada tahun 2021 tercatat ekspor tanaman hias mengalami pertumbuhan hingga 98% atau mencapai lebih dari 17 juta dolar AS.

        Seiring dengan tren tanaman hias yang semakin tinggi peminatnya, diperlukan adanya dorongan untuk terus mengembangkan usaha tanaman hias, baik untuk memenuhi pasar di dalam negeri maupun mancanegara.

        Baca Juga: Miliki Daya Tarik Tinggi, Wapres Ungkap Koleksi Aglaonema Jenis Donakarmen

        "Mari kita majukan tanaman hias kita dengan memenuhi kebutuhan tanaman hias dari dalam negeri sendiri, bahkan justru kita harus mengekspor tanaman ini ke mancanegara," ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/5/2022).

        Wapres menuturkan tanaman hias selain memiliki potensi ekonomi, proses pembudidayaannya juga turut menjadi upaya menjaga kelestarian tanaman hias itu sendiri.

        "Selain mempunyai potensi ekonomi yang besar, upaya pemenuhan kebutuhan tanaman hias dalam negeri menjadi proses pembudidayaan berbagai tanaman hias dalam menjaga kelestariannya,” ungkapnya.

        Baca Juga: Bangun Ekosistem Pemberdayaan Ekonomi Umat, Wapres: Tekad dan Ikhtiar Poin Utama

        Lebih jauh, Wapres menyebutkan salah satu tanaman hias yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu Aglaonema, ditambah dengan dukungan lingkungan Indonesia yang beriklim tropis.

        "Aglaonema sangat potensial untuk dikembangkan di dalam negeri, terlebih dengan dukungan iklim tropis di Indonesia," terangnya.

        "Potensi dalam negeri sangat memungkinkan apabila ada upaya untuk mengembangkannya. Pemerintah berharap agar para petani Aglaonema dapat berkembang maju," imbuh Wapres.

        Seiring dengan kebutuhannya setiap bulan, Wapres menyampaikan harapan pemerintah terhadap pengembangan Aglaonema oleh petani dapat terus meningkat.

        "Pemerintah berharap agar para petani Aglaonema ini dapat berkembang maju, sehingga kebutuhan setiap bulan, sekitar 600 ribu pohon dapat kita penuhi," ujar Wapres.

        Baca Juga: Prospek Cerah, Tanaman Hias Berpeluang jadi Unggulan Ekspor

        Menutup sambutannya, Wapres menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM pengembangan inovasi, serta kolaborasi lintas sektor khususnya dalam pendampingan kepada petani Aglaonema.

        "Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan juga tidak kalah penting untuk memajukan sektor ini, di antaranya untuk keperluan pelatihan dan pendampingan kepada para petani hias Aglaonema," pungkasnya.

        Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Aglaonema Nusantara Agus Cholik mengajak seluruh penggiat Aglaonema untuk berkolaborasi memajukan Aglaonema Indonesia.

        Baca Juga: Umsida Ekspor Perdana Tanaman Hias ke Amerika Serikat

        "Kami berharap dengan kondisi ini, seperti berkolaborasi bersama antara pemerintah, stakeholder di Asosiasi Aglaonema Nusantara. Dan seluruh penggiat, mari bersama-sama untuk kita ciptakan swasembada Aglaonema di Indonesia," ujar Agus.

        Sebagai informasi, tanaman florikultura merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek yang sangat cerah untuk komoditas unggulan ekspor maupun pemasaran dalam negeri.

        Kontes Aglaonema Nusantara merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Aglaonema Nusantara (ASA), yang menilai Aglaonema dari berbagai kelas, seperti kelas jouvenille, kelas tunggal dewasa, hingga kelas majemuk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: