Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Lini Bisnis, BRI Optimalkan Peran Penyuluh Digital

        Perkuat Lini Bisnis, BRI Optimalkan Peran Penyuluh Digital Kredit Foto: BRI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) secara konsisten memperkuat seluruh lini bisnis untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. 

        Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan lini bisnis perseroan bakal terus ditingkatkan dengan optimalisasi layanan digital. Penyuluh digital akan digencarkan sehingga nasabah mendapat pendampingan saat mengakses layanan digital.

        Baca Juga: Hadapi Era Digitalisasi, BRI Optimalkan Peran Penyuluh Digital

        "Dari sisi target market, perseroan semakin memantapkan diri kembali ke bisnis inti yakni menyasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan menyasar segmen yang lebih rendah lagi, yaitu Ultra Mikro (UMi)," ujar Sunarso dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (31/5/2022).

        Sunarso menyebut strategi menjangkau sektor ultra mikro dibayangi risiko operational cost dan operational risk yang tinggi. Maka dari itu, digitalisasi dianggap sebagai langkah esensial untuk efisiensi proses bisnis yang juga dapat menekan operational cost dan operational risk

        Sejumlah layanan digital yang mumpuni telah lebih dulu disiapkan BRI, beberapa di antaranya ialah digital banking BRImo, aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit BRISPOT, laku pandai Agen BRILink, hingga aplikasi BRIAPI yang memungkinkan terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga.

        Baca Juga: Kepercayaan Investor Terus Tumbuh, BRI Jadi Top 50 Emiten & Best Financial Sector

        Di sisi lain, kelengkapan layanan digital BRI perlu diimbangi dengan kesiapan masyarakat atau nasabah yang lebih melek digital khususnya pada layanan perbankan. Masyarakat juga harus dilakukan edukasi digitalisasi layanan perbankan.

        "Oleh karena itu, yang paling pas adalah BRI dengan digitalisasi tidak melakukan lay off, tidak melakukan PHK pegawai tetap BRI yang pekerjaannya tergantikan secara digital. Pegawai tetap tidak di-lay off tapi diterjunkan ke masyarakat menjadi penyuluh digital," ujarnya. 

        Lebih lanjut, Sunarso mengatakan terdapat tiga tugas penyuluh digital, pertama mengajak atau mengajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital sehingga lebih digital savvy seperti bisa membuka rekening secara digital, kedua mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital.

        "Adapun yang ketiga, yang tak kalah penting, menyosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan-kejahatan digital. Ini yang harus kami lakukan, bagian daripada journey masyarakat yang harus diikuti dalam rangka menuju masyarakat yang lebih digital dan cashless dalam transaksi,"ungkapnya. 

        Baca Juga: Berinovasi Jawab Kebutuhan Konsumen, BRI Hadirkan Fitur Konversi Valas di BRImo!

        Langkah strategis itu memang perlu dilakukan perseroan, terlebih pihaknya ingin menyasar sumber pertumbuhan baru di masa depan yaitu segmen UMi yang potensinya sangat besar. Dari survei yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa ada sekitar 30 juta nasabah ultra mikro yang belum terlayani lembaga keuangan formal.

        Dari jumlah tersebut, sekitar 18 juta di antaranya belum terlayani sama sekali. Sekitar 5 juta di antaranya mengakses pembiayaan dari rentenir. Ada pula sejumlah 7 juta pelaku usaha ultra mikro mendapatkan pembiayaan dari kerabat/keluarganya.

        Untuk memperkokoh bisnis ritelnya, perseroan pun akan mendorong pertumbuhan laku pandai AgenBRILink. BRI menargetkan jumlah Agen BRILink mencapai 600.000 agen hingga akhir 2022. Adapun hingga April 2022 jumlah Agen BRILink di seluruh Indonesia mencapai 552.709 agen bertambah sekitar 13.004 agen dari bulan sebelumnya yang hanya 539.705 agen.

        Baca Juga: BPKH Gandeng BRI Distribusikan Uang Saku Jemaah Haji Sebesar Rp542 Miliar

        "Salah satu strategi penambahan AgenBRILink adalah menjadikan ketua kelompok group lendingPNM Mekaar menjadi agen laku pandai bank dengan jejaring terluas di Indonesia. Dan targetnya adalah berselang 1 tahun ini, 60.000 ketua kelompok PNM Mekaar itu harus dikasih pekerjaan baru menjadi AgenBRILink," ujar Sunarso.

        Hal ini akan meningkatkan layanan perbankan branchless BRI hingga ke pelosok negeri. Tak hanya itu, melalui optimalisasi ketua kelompok group lending PNM Mekaar dapat memetakan nasabah pembiayaan PNM menjadi nasabah perbankan BRI melalui proses cross selling.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: