- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Refly Harun Blak-blakan Belum Mau Kritik Formula E dan JIS, Ternyata Ini Alasannya, Simak!
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, blak-blakan mengatakan bahwa dirinya belum mau mengkritik Jakarta Internasional Stadium (JIS) dan Formula E Jakarta.
Hal ini disampaikan Refly melalui kanal Youtubenya ketika mengomentari kritikan politisi PDIP, Gembong Warsono soal “curhatan” Anies Baswedan terkait jalan panjang penentua lokasi sirkuit Formula E.
"Kan sudah saya bilang bahwa ahlinya pamer ya Pak Anies. Tetapi kurang ahli terhadap persoalan masyarakat Jakarta," kata Gembong dikutip dari laman CNNIndonesia.com, Selasa (31/5/22).
Mengenai lontaran kritik Gembong PDIP ke Anies Baswedan ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun angkat suara. Menurutnya, kritik harus berdasar.
“Mengkritik itu harus ada ukurannya sehingga menjawab pun bisa diukur juga. Kalau misalnya Anies tidak tahu masalah warga, itu nggak ada ukurannya. Harusnya ada ukurannya misalnya masalah kampung akuarium, kampung bayam, kebersihan, tapi dengan angka dan data statistik juga lebih baik,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip wartaekonomi.co.id, Selasa (31/5/22).
Refly pun mengaku sampai saat ini belum mau atau bisa mengkritik dua hal yang sering disebut Maha Karya Anies Baswedan tersebut.
Baca Juga: Curhatan Anies Baswedan Soal Formula E “Diusir” dari Monas Viral, Refly Harun: Terjadi Persaingan...
Hal ini karena dia mengaku belum bisa mengunjungi langsung JIS dan bukan “penikmat” balapan mobil listrik tersebut sehingga Refly mengaku tidak ada kesan apapun terhadap dua hal itu.
“Saya sendiri kalau Formula E atau JIS belum ke sana. Belum ada kesempatan ke JIS sehingga ya tidak punya kesan apa-apa, tidak punya kesan bangga atau juga kesan biasa-biasa saja karena nir kesan. Bagaimana dengan Formula E? Saya bukan penikmat bakapan mobil listrik ini jadi biasa-biasa juga tidak ada kesan juga,” tambah Refly.
Ketidaktertarikan dan belum adanya kesempatan langsung inilah yang menjadi alasan Refly belum atau mengkritik dua “karya” Anies Baswedan tersebut.
Meski demikian, Refly menyatakan bukan berarti dengan alasan tersebut mutlak tidak bisa mengkritisi suatu hal. Jika memang dirasa kritikan perlu disampaikan, bisa dibangun dari permasalahan yang sifatnya umum.
“Cuma ketika kita menyampaikan kritik terhadap hal-hal yang kita sendiri tidak concern memang kita akan nanti keliru jadinya, makanya saya tidak mau mengkritik soal Formula E dan JIS. Tapi kalau harus menyampaikan kritik, kritik yang sifatnya umum,” jelas Refly.
Refly memberi contoh dengan menyoroti kekuasaan yang selalu fokus pada monumen dibanding pembangunan sumber daya manusia.
Baca Juga: Grace Natalie Bilang TKA Cina Sedikit, Penjelasan Rocky Gerung Telak Sampai Singgung Perang Dunia!
“Misalnya saya mengatakan dimana pun kekuasaan itu, selalu saja yang dibangun monumen karena monumen itu yang terlihat… tapi pembangunan sumber daya manusia itu tidak terlihat, tak terukur dan bisa jadi jangka panjang, karena itulah banyak pemimpin 'terjebak' untuk menciptakan atau membangun monumen ketimbang membangun manusia. Itu bukan Anies saja tapi saya kira semua termasuk Presiden Jokowi,” ujar Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: