Gak Sudi Anies Jadi Wakilnya Ganjar meski Direstui Jokowi: Duet Anies-Ganjar di Pilpres 2024 Ambyar!
Relawan Anies Baswedan tak sudi jika jagoannya hanya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Anies harus jadi calon presiden (capres).
Seperti diketahui, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, telah mengusulkan duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 kepada Presiden Jokowi dan telah mendapat respons baik.
Menanggapi itu, barisan relawan Anies Baswedan dari Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) hanya ingin jagonya menjadi capres.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Tim Perjuangkan Formula E Tanpa "Bantuan" BUMN, Rocky Gerung: Semakin Moncer!
“Kami menyambut baik Mas Anies diduetkan dengan siapa saja. Syaratnya, capres. Kalau jadi cawapresnya Ganjar, ya nggak mau lah,” kata Ketua Umum GPMIKH Syarief Hidayatullah kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Syarief, kelas Anies adalah presiden. Dalam berbagai survei lembaga kredibel, Anies selalu disimulasikan sebagai capres, bukan cawapres.
Selain itu, relawan pendukung Anies yang gencar mengepakkan sayap di seluruh penjuru negeri juga meminta Anies sebagai presiden.
“Relawan di Jawa Barat mau Anies-Emil, Di Jawa Tengah Anies-Ganjar, di Jawa Timur Anies-Khofifah. Ada juga Anies-AHY, Anies-Sandi dan lainnya. Intinya, relawan maunya Mas Anies capres,” tuturnya.
Syarief mengkalim, Anies memiliki kapasitas dan pengalaman memimpin negeri ini. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies penuh prestasi.
“Sudah banyak kemajuan dan prestasi yang membanggakan di kancah internasional. Sabtu ini ada gelaran Formula E yang mengundang decak kagum negara luar,” puji Syarief.
Senada, Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanies Muhammad Ramli Rahim mengaku, relawannya yang sudah tersebar di berbagai pelosok akan mendukung caleg dan kepala daerah dari partai yang mengusung Anies sebagai capres.
“Termasuk dalam Pilpres, siapa pun wakilnya nanti, bagi relawan Anies harus presidennya,” tegasnya.
Sementara, Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania setuju dengan duet Ganjar-Anies. Kata Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer, Ganjar-Anies duet maut di Pilpres 2024. Potensi menangnya besar.
Selain itu, pasangan ini bisa menjadikan pilpres rekonsiliasi. Agar polarisasi dan perpecahan di masyarakat tidak terjadi lagi. Sebab, Pilpres 2019 benar-benar menguras energi. Pertikaian anak bangsa berlangsung hingga saat ini.
“Asal menimbulkan kemaslahatan bagi bangsa, kami support penuh koalisi yang mengusungnya,” tutur pria yang akrab disapa Noel ini kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, duet Ganjar-Anies mustahil terwujud. Sebab, pendukung keduanya amat berbeda, malah bisa membuat elektabilitas duet ini menurun.
Menurutnya, duet ini bisa menjadi blunder karena perbedaan yang mencolok kedua pendukung bisa berujung saling meniadakan. Maksudnya, relawan Anies bisa menarik dukungan jika berpasangan dengan Ganjar. Begitu juga sebaliknya.
“Pendukung Anies dan Ganjar seperti minyak dan air. Elektabilitasnya mereka bila dipasangkan bisa saja berkurang. Lebih baik bertarung dengan memilih cawapres yang saling mengisi sehingga elektabilitas bertambah,” saran Jamiluddin dalam keterangannya kepada wartawan, kemarin.
Sebelumnya, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah membicarakan capres-cawapres kepada Presiden Jokowi.
Menurut Budi, Paloh ingin menduetkan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan dan telah disampaikan kepada Jokowi Selasa (31/5) lalu.
“Ya, itu Ganjar-Anies sudah disampaikan langsung Bang Surya ke Pak Jokowi waktu Selasa malam ketemu, sudah disampaikan,” kata Budi dilihat di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, kemarin.
Kata Budi, Jokowi cuma mengangguk-angguk saat mendengarkan usulan itu. Namun, anggukan itu belum tentu tanda setuju. Sebab, tak ada pernyataan resmi dari Jokowi soal usulan duet ini.
“Ya namanya usulan kan oke aja. Artinya, belum pasti, belum tentu setuju dan belum tentu tidak setuju,” ucap Budi.
Namun, Paloh sudah membantah kabar yang disampaikan Ketum Projo. “Betul ketemu Pak Presiden, tapi tidak spesifik membicarakan hal itu. Nanya hal lain,” terang Paloh usai pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di NasDem Tower, Rabu (1/6).
Sedangkan Ganjar sudah menegaskan, dia kader Banteng tulen. Meski partai lain telah meliriknya untuk diajukan sebagai capres di Pilpres 2024.
“Saya kader PDI Perjuangan, keputusan partai soal capres adalah prerogatif Ketua Umum Ibu Mega. Posisi sekarang Gubernur, saya konsentrasi urus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), bencana rob dan masalah migor,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: